Rencana pengembangan EV milik Sato dianggap cukup berbeda dengan apa yang telah diterapkan direktur utama sebelumnya, Akio Toyoda. Saat ini, Toyota merencanakan untuk memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 1,5 juta unit pada 2025 dan sebanyak 3,5 juta unit lima tahun setelahnya.
Sato kini mendapatkan tugas untuk mewujudkan misi tersebut yang merupakan perubahan sangat signifikan dari garis perusahaan yang sebelumnya enggan melirik pasar EV, seperti dikutip teslarati, Minggu.
Langkah pertama Sato dan telah terwujud adalah memperkenalkan model EV pertama pabrikan Jepang itu kepada pasar global. Sedangkan langkah kedua yang dianggap memberikan banyak pelajaran berharga bagi perusahaan tersebut, adalah menerapkan sejumlah perubahan pada seri EV mendatang.
Selanjutnya, upaya terakhir dari Sato yaitu memperkenalkan platform EV terbaru Toyota pada tahun 2026 dengan meningkatkan kemampuan EV, serta menambah angka pendapatan, serta mewujudkan setengah biaya pengembangan EV.
Selama ini, fokus Toyota dalam mendulang laba tak diragukan lagi. Sebagaimana dicatat oleh Automotive News, secara klasik Toyota telah menjadi pemimpin dalam hal profitabilitas dengan secara konsisten mencapai margin sebesar 10 persen.
Tetapi dengan hadirnya jenama Tesla dengan margin sebanyak 20 persen yang kini memimpin industri, Toyota tengah berada di bawah tekanan yang baru dan didaulat untuk bergerak maju sesegera mungkin.
Baca juga: Toyota siapkan 65 unit bZ4X untuk KTT ASEAN
Baca juga: Toyota perbanyak kendaraan listrik berbasis baterai pada 2026
Baca juga: Toyota luncurkan bZ4X dengan harga mencapai Rp1 miliar lebih
Pewarta: Ahmad Faishal Adnan
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link