JawaPos.com – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), sebagai Subholding Upstream Pertamina, terus menggencarkan kegiatan eksplorasi dan produksi migas untuk menjaga keberlanjutan bisnis hulu migas nasional.
PHE mencatat angka produksi migas akumulatif rata-rata sebesar 962 MBOEPD hingga triwulan III tahun 2022. Rinciannya, produksi gas sebesar 2.590 MMSCFD dan minyak 515 MBOPD. Capaian ini diperoleh dari seluruh wilayah kerja dalam dan luar negeri yang dikelola PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina.
Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita, menjelaskan sinergi dan strategi menjadi kunci keberhasilan kinerja pada triwulan III tahun 2022. “Selain itu juga dipengaruhi oleh alih kelola blok Rokan pada 2021, kinerja operation excellence serta optimasi biaya di seluruh lapisan. PHE juga melakukan aktivitas pengeboran eksplorasi yang masif dan agresif untuk menambah temuan sumber daya baru migas,” ujar Arya.
Hingga saat ini, PHE telah selesai melakukan pengeboran eksplorasi sebanyak 13 sumur dan 6 sumur yang saat ini sedang proses pengeboran.
PHE juga terus melakukan eksplorasi pada setiap potensi yang ada, termasuk dengan melakukan kegiatan seismik. Di tahun 2022 ini, sampai dengan September 2022, PHE telah melaksanakan survey seismik 2D sepanjang 1387 km dan survey seismik 3D seluas 310 km2. Capaian survey seismik termasuk penerapan teknologi Vibroseis dan FTG yang merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti Jambi Merang di Area Terbuka.
Untuk mempertahankan keberlangsungan cadangan migas P1, PHE juga melakuan kegiatan pengembangan potensial lainnya, antara lain SLO OPL Stg-1 (Rokan), OPLL-2B SNB AOI, OPLL 2C (Mahakam), Banyu Urip OPL Carbonate Infill, Banyu Urip Existing (Cepu).
Dari kegiatan-kegiatan ini, sampai dengan September 2022 telah berhasil menambahkan cadangan sebesar 149 MMBOE. Seluruh pencapaian kegiatan eksplorasi maupun pengembangan ini didukung oleh Rig pengeboran sebanyak 65 buah serta Rig WOWS sebanyak 121 buah yang tersebar di seluruh Regional.
Sampai dengan September 2022, PHE telah melaksanakan 52 inisiasi kegiatan dekarbonisasi yang telah menghasilkan capaian penurunan emisi sebesar 197% dari target penurunan emisi di tahun 2022. Salah satu bukti nyata dalam upaya dekarbonisasi ini adalah dengan dimulainya kegiatan CCS/CCUS di Pertamina EP Jatibarang Field melalui injeksi CO2.
“Kegiatan injeksi CO2 di Jatibarang Field ini merupakan lembaran baru dalam sejarah kegiatan hulu migas Indonesia dimana dua hal utama yang dilakukan dengan tujuan keberlanjutan, yaitu mengurangi emisi sekaligus meningkatkan produksi migas melalui CO2-EOR,” ujar Arya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link