Lukman Edy
Jakarta – Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (Cagub dan Cawagub) Riau, Lukman Edy dan Hardianto menempati peringkat tertinggi untuk parameter akseptabilitas atau tingkat kesukaan masyarakat.
Hal itu berdasarkan hasil survei Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) yang melibatkan responden dari masyarakat Riau, melalui rilisnya, Jakarta, Jumat (8/6).
Menurut Direktur Eksekutive LKPI, Arifin Nur Cahyono mengatakan, akseptabilitas pasangan tersebut memperoleh 80,3 persen dan hanya selisih 2,1 persen dengan kandidat pasangan Syamsuar-Edy Nasution yang tingkat akseptabilitasnya 78,2 persen.
“Sedangkan Firdaus-Rusli Efendy tingakt Akseptabilitas sebesar 70,2 persen, dan pasangan petahana Arsyadjuliandi Rachman–Suyatno meraih tingkat akseptabilitas terendah hanya 68,2 persen,” kata Arifin.
Meski demikian kata dia, dalam survei ini juga menunjukkan, nama Arsyadjuliandi Rachman sebagai gubernur incumbent menjadi kandidat Cagub yang paling populer atau dikenal oleh responden sebesar 73,6 persen disusul Syamsuar 70,4 persen, Lukman Edy 73,2 persen, Firdaus 71,2 persen. Dan untuk kandidat Cawagub angka popularitas Edy Nasution 56,3persen disusul tiga Cawagub lain yang meraih suara di bawah 50 persen.
“Angka popularitas ini hanya merujuk pada sejauh mana pemilih mengetahui kandidat baik hanya sekedar mengenali nama kandidat atau memang mengenal kandidat sebagai tokoh yang maju dalam Pilkada Riau 2018. Artinya, tingkat pengenalan pemilih terhadap kandidat sama sekali tidak berarti menjelaskan preferensi pilihan pemilih terhadap kandidat terkait sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur Provinsi Riau,” terangnya.
Dari hasil survei peta kompetisi empat pasangan kandidat yang dilakukan LKPI ini menunjukkan, hanya pasangan Lukman Edy-Hardianto dan Syamsuar –Edy Nasution yang akan bersaing ketat. Hal ini tergambar dari jawaban responden secara spontan memilih pasangan Lukman Edy-Hardianto 31,4 persen, disusul pasangan Syamsuar-Edy Nasution 25,1 persen.
“Sementara pasangan Firdaus-Rusli Effendi hanyua meraih suara 11,3 persen dan paling buncit adalah pasangan Arsyadjuliandi Rachman – Suyanto 10,1 persen. Dan yang belum menentukan pilihan dalam pikirannya terhadap ke empat pasangan kandidat sebanyak 22,1 persen,” paparnya.
Untuk tingkat Elektabilitas dengan simulasi menggunakan kertas kuisioner, hasilnya pasangan Lukman Edy-Hardianto dipilih oleh 33,2 persen atau naik sebanyak 1,8 persen dan Syamsuar–Edy Nasution yang bersaing ketat dpilih sebanyak 25,6 persen atau naik hanya 0,5 persen.
“Sedangkan pasangan Firdaus-Rusli Effendi naik 1 persen menjadi 12,3 persen, dan Arsyadjuliandi Rachman–Suyanto naik 1,1 persen saja menjadi 11,2 persen,” tandasnya.
Untuk diketahui, populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berdomisili di Provinsi Riau yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang di tetapkan KPUD Riau yaitu sebanyak 3.676.326 pemilih yang tersebar di 166 kecamatan, 1.859 desa, 12.054 TPS, dengan rincian 1.868.003 pemilih laki-laki, 1.808.323 pemilih perempuan.
Survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 1985 responden dengan margin of error +/- 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Responden tersebar di 397 Desa /kelurahan, 166 Kecamatan, 12 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Riau.
Metode pengumpulan data adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuesioner. Setiap pewawancara bertugas mewawancarai 5 responden untuk setiap satu kelurahan/Desa. Kendali mutu survei adalah pewawancara lapangan minimal mahasiswa atau sederajat dan mendapatkan pelatihan (workshop) secara intensif disetiap pelaksanaan survei.
Pengambilan data survei (penentuan responden dan wawancara di lapangan) dilaksanakan pada 24 Mei s/d 6 Juni 2018.
TAGS : Pilkada 2018 Pilgub Riau Lukman Edy
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/35952/Pilgub-Riau-Lukman-Edy-Hardianto-Melejit/