JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memperkirakan, pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 belum dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi imbas hantaman virus Covid-19. Staf Khusus Menteri Keuangan, Masyita Crystallin mengungkapkan, pelaksanaan pilkada serentak tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebab, dalam kondisi ini masyarakat terpaksa harus menerapkan jaga jarak. Selain itu beberapa daerah juga masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Kita melihat karena psychical distancing, maka dampak pilkada tidak sebesar sebelumnya,” ujarnya dalam acara diskusi virtual, Sabtu (5/9).
Menurutnya, terdapat pergeseran konsumsi pada perayaan pilkada serentah tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya, saat ini pelaksanaan kegiatan yang lebih banyak dilakukan secara virtual. Sementara tahun sebelumnya dapat menggenjot permintaan industri percetakan.
“Dampak ke konsumsi rumah tangga juga tidak terlalu besar, karena tidak seperti tahun sebelumnya yang masih harus print,” ucapnya.
Dia menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi dari penerimaan pajak memang tidak bisa diharapkan. “Tapi APBN menjadi counter-cyclical di saat penerimaan turun, maka belanja harus ditingkat. Karena swasta tidak beroperasi maksimal, jadi prioritasnya bukan meningkatkan penerimaan,” tuturnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link