Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kemenhub Antonius Tonny Budiono keluar dari gedung KPK, usai menjalani pemeriksaan
Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami pihak-pihak yang diuntungkan dari hasil dugaan korupsi Direktur Jenderal Perhubungan Laut nonaktif Antonius Tonny Budiono. Salah satunya yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Dugaan keterlibatan Menhub Budi Karya ternyata sempat didalami penyidik saat pemeriksaan awal terhadap Tonny. Dari pemeriksaan awal itu, Tonny mengaku kepada penyidik jika uang-uang yang dirinya timbun di rumahnya itu hanya untuk dirinya sendiri, bukan untuk pihak lain. Termasuk Menhub Budi Karya dan pejabat di Kemenhub.
Bahkan, Tonny dalam pemeriksaan itu sempat memuji Menhub Budi Karya. Kata Tonny, Menteri Budi orang baik. “Dia (Tonny saat pemeriksaan)menyampaikan sama sekali tidak ada (aliran uang suap Menhub Budi Karya), bahkan dia memuji menterinya,” ungkap Ketua KPK, Kamis (31/8/2017).
Namun, KPK tak serta merta percaya begitu saja pengakuan Tonny tersebut. Agus memastikan bakal mendalami sejumlah pihak lain yang diduga kecipratan uang dari Tonny, termasuk diduga Menhub.”Ya itu pernyataan dia (Tonny). KPK kan selalu melakukan penelitian lebih lanjut,” tegas Agus.
Bukan tanpa sebab pendalaman akan terus diintensifkan. Sebab, KPK telah mengantongi bukti awal jika dugaan suap kepada Tonny terkait perizinan dan banyak proyek pengadaan di lingkungan Kementerian Perhubungan tahun 2016-2017.
“Proyek disana (Kemenhub) kan banyak sekali, tapi saya ngga hafal,” ungkap Agus.
Selain berasal dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan, diduga uang suap sebesar Rp 18,9 miliar yang disimpan dalam 33 tas ransel berasal dari berbagai pengusaha yang berkepentingan dengan proyek-proyek di Kemenhub.
“Itu dari banyak pihak. Jadi dari banyak pihak, bukan hanya satu pekerjaan pengerukan. Kalau menurut yang bersangkutan itu sebagai uang terimakasih karena saya (dirjen hubla) mengajari dia jadi pemenang tender,” tandas Agus.
Tonny dalam kasus ini telah ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga menerima suap terkait perizinan dan proyek pengadaan di lingkungan Kementerian Perhubungan tahun 2016-2017. Selain uang dalam 33 tas ransel, penyidik lembaga antirasuah juga menyita ATM rekening bank berisi saldo Rp 1,174 miliar dari tangan Tonny.
Uang Rp 1,174 miliar itu diduga suap dari Komisaris PT Adhiguna Keruktama Adiputra Kurniawan, terkait pengerjaan pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah. Adhiputra juga telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pemberi suap.
TAGS : Suap Kemenhub Tonny Budiono KPK
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/21052/Pimpinan-KPK-Tak-Percaya-Menhub-Budi-Karya-Orang-Baik/