JawaPos.com – Pertemuan tertutup Prabowo Subianto dengan Khofifah Indar Parawansa di Surabaya pada Senin (13/2) malam memantik spekulasi. Yakni, peluang ketua umum Partai Gerindra itu meminang Khofifah sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024. Meski keduanya menepis dengan diplomatis, spekulasi politik tetap berkembang.
Sebagaimana diketahui, bersama PKB, Gerindra sudah membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Prabowo digadang-gadang sebagai bakal calon presiden dan ketua umum PKB menjadi bakal cawapres. Nah, pertemuan Prabowo-Khofifah itu dinilai berpotensi mengubah arah peta pencalonan koalisi.
Menanggapi itu, Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid bersikap santai. Dia menilai pertemuan Prabowo dengan gubernur Jatim tersebut sebagai upaya meluaskan silaturahmi KKIR. Itu seperti yang dilakukan PKB ketika bertemu dengan petinggi Golkar pekan lalu.
”Nggak ada masalah itu, bagus. Biasanya kan kita saling memberi tahu kalau kita bertemu ini. Baik sebelum maupun sesudah. Jadi, nggak ada masalah,” ujarnya di Jakarta kemarin (14/2).
Hasanuddin melanjutkan, semakin banyak pertemuan dengan pihak luar, maka akan semakin baik. Soal kans Khofifah menggeser Muhaimin di posisi bakal cawapres, pihaknya juga tidak khawatir. Sebab, sesuai diktum piagam koalisi, semua kesepakatan terkait komposisi capres-cawapres harus dibicarakan bersama.
Hasanuddin menambahkan, jika memang Khofifah ingin diusung, maka harus sowan dulu kepada Muhaimin. Yang pasti, sikap PKB belum berubah terkait pilpres. Yakni, tetap mengusung Muhaimin, baik sebagai capres maupun cawapres. ”Jadi, kami tetap di situ standing position PKB,” paparnya.
Sebagaimana diberitakan, kemarin malam Prabowo bertemu empat mata dengan Khofifah di sebuah rumah makan di Jalan Sumatera, Surabaya. Mereka terlihat serasi dengan busana dominan coklat. Pertemuan itu merupakan kali kedua. Beberapa bulan lalu, keduanya juga bertemu di Gedung Negara Grahadi.
”Jadi, kami membahas macam-macam. Cerita-cerita tentang sejarah NU. Beliau menceritakan upaya-upaya melanjutkan komunikasi dengan Timur Tengah, dengan dunia akademis di Timur Tengah, kaitannya untuk melestarikan Islam yang moderat. Saya banyak belajar dari beliau,” terang Prabowo.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : far/lum/c18/hud
Credit: Source link