JawaPos.com–Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto memberangkatkan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan satu pleton marinir mengikuti latihan bersama Multilateral Rim of The Pacific (RIMPAC) 2022. Multilateral Rimpac diikuti 26 negara, merupakan latihan angkatan laut terbesar yang digelar US Navy dengan partisipasi negara negara Indo-Pasifik.
Pangkoarmada II mengatakan, angkatan laut sudah aktif dalam latihan itu mulai 2006. Tahun ini merupakan partisipasi TNI Angkatan Laut yang ke-7. Tahun ini, TNI Angkatan Laut mengirimkan 167 personel yang terdiri atas KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dengan ABK 129 personel, satu peleton Marinir dengan kekuatan 35 personel, dan 3 personel sebagai staf pengendali latihan.
”Latma Multilateral Rimpac ini digelar setiap dua tahun antara US Navy dengan negara-negara Indo-Pasifik di bawah kendali Armada ke III US Navy. Latihan RIMPAC ini dengan partisipasi peserta lebih dari 25.000 personel, 38 kapal perang, 4 kapal selam, lebih dari 170 pesawat udara serta pasukan pendarat (Marinir) dari 9 negara yang berpartisipasi,” ucap Pangkoarmada II Iwan Isnurwanto.
Menurut Pangkoarmada II, tujuan latihan itu untuk meningkatkan kerja sama internasional serta meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL. Baik awak KRI GNR-332 dan juga unsur Marinir.
Kegiatan itu juga untuk menunjukkan bahwa TNI AL khususnya Koarmada II mampu bekerja sama dengan negara-negara internasional yang tergabung dalam latihan. Latma Multilateral RIMPAC juga dapat memberikan pengalaman langsung kepada TNI AL dalam menguji kemampuan operasi jarak jauh atau long range operations.
”Sebagai latihan angkatan laut terbesar di dunia, US Navy menjadikan Latma Multilateral RIMPAC sebagai salah satu sarana menguji doktrin, taktik, dan prosedur peperangan laut yang terbaru dan kekinian, khususnya dalam operasi laut gabungan dan operasi amfibi,” ungkap Laksda Iwan.
Selain itu, lanjut dia, negara peserta latihan dituntut mampu membuktikan ketahanan operasi alutsistanya. Sebab, sea phase dilaksanakan selama tiga minggu non-stop, tanpa sandar di pangkalan.
Editor : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter : rafika
Credit: Source link