JawaPos.com – PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation akan menjajaki peluang sinergi untuk mendukung kebijakan nasional melalui inisiatif kerja sama dengan PLN. Kerja sama ini terkait percepatan pengurangan emisi karbon dan menggantinya dengan energi terbarukan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang hadir dalam acara Kerja Sama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan Cascade antara PT Kayan Hydro Energy dan Sumitomo Corporation, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo memprioritaskan pengembangan transisi energi menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT). PLTA ini diharapkan mampu membantu percepatan itu.
“Pengembangan PLTA Kayan Cascade yang bisa mengembangkan sampai sekitar 12 GW ini sudah menjadi perhatian Bapak Presiden Joko Widodo, dan ini sudah menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk mencapai net zero emission di tahun 2060 atau lebih cepat. Pemerintah juga menargetkan 23 persen dari keseluruhan sumber energi di Indonesia berasal dari renewable energy di tahun 2026,” kata Airlangga, Sabtu (8/10) kemarin.
Airlangga berharap, kerja sama yang telah terjalin bisa terlihat kemajuannya pada 2023. Sehingga dapat meningkatkan kecepatan upaya transisi energi yang tengah dilakukan Indonesia.
“Saya berharap dengan menggandeng Sumitomo Corporation, maka tentunya bisa juga menggandeng berbagai industri hilir lainnya. Pemerintah juga mengharapkan kerja sama ini tidak hanya sebatas penandatanangan memo kerja sama, tetapi juga bisa direalisasikan lebih cepat,” pungkas Airlangga.
Sebagai informasi, kapasitas PLTA Kayan Cascade pada tahap pertama direncanakan sebesar 900 Megawatt (MW), tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW. Tahap pertama ditargetkan selesai pada 2026. Sementara itu, tahap kedua hingga tahap kelima masing-masing akan memakan waktu 2 hingga 3 tahun dari tahap pertama.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link