JawaPos.com – Berbagai cara untuk memanfaatkan besarnya sumber daya perikanan tak hanya bisa dilakukan para pelaku utama secara perorangan. Melalui Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan), persamaan minat dan motivasi para pembudidaya dapat dioptimalkan untuk memajukan usaha budidaya.
Melalui manfaat sosial berupa rasa saling percaya, keserasian serta kerjasama, Pokdakan menjadi wadah bagi para pelaku utama di bidang perikanan dalam upaya mencapai tujuan usaha. Tidak hanya itu, Pokdakan juga memiliki manfaat teknis yang dapat memudahkan pola pengaturan produksi, mempercepat proses alih teknologi, serta memudahkan untuk penyediaan sarana produksi.
“Dari menjalankan usaha dengan cara berkelompok, sarana dan prasana yang dibutuhkan dalam kegiatan budidaya dapat terpenuhi. Seperti salah satunya sampan, dengan anggota yang berjumlah 12 orang, setidaknya hanya dengan 5 sampan kebutuhan operasional untuk budidaya rumput laut telah terpenuhi,” ungkap Mega Tania penyuluh perikanan Kabupaten Lingga, Senin (5/9).
Kabupaten Lingga di Kepulauan Riau menjadi daerah dengan fokus pengembangan kampung budidaya. Usaha yang dilakukan di daerah ini melalui Pokdakan terus di dorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) guna meningkatkan usaha rumput laut yang kian diminati.
“Di tahun 2022 ini budidaya rumput laut kembali diminati. Sebelumnya, pernah beberapa tahun lalu usaha ini ditinggalkan karena kendala pemasarannya yang sulit, pembeli tidak datang sedangkan hasil panen melimpah,” tutur Mega lewat keterangan tertulisnya, Kamis (8/9).
Lambat laun minat masyarakat terhadap budidaya komoditas kaya manfaat ini kembali meningkat. Terlebih setelah mengetahui cukup besar peluangnya rumput laut untuk dikembangkan dan adanya pengepul dari Lingga dan Kota Batam. Mengingat keberadaan pengepul penting untuk bisa memasarkan rumput laut hingga sampai ke konsumen.
Hal tersebut terbukti dari jumlah pembudidaya yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Misalnya pada salah satu desa di Kabupaten Lingga, yaitu Desa Pelakak. Sebelumnya, di sana hanya ada satu kelompok pembudidaya rumput laut, yaitu Pokdakan Biru Laut dengan jumlah anggota 12 orang, lalu tak lama berselang kelompok lain pun dibentuk dengan nama Pokdakan sejati dengan 10 orang anggota.
Setidaknya kini sebanyak 90-100 bentangan tali yang digunakan untuk budidaya rumput laut dimiliki masing-masing anggota kelompok. Hasilnya, selama tahun 2022, kedua kelompok tersebut telah berhasil memanen rumput laut dua kali dengan total produksi sebanyak 9.870 kg.
Selanjutnya untuk mempercepat perkembangan usaha budidaya rumput laut di Lingga, KKP memfasilitasi berbagai hal yang menjadi kebutuhan para pembudidaya. Baik edukasi dan pemahaman budidaya, sarana dan prasarana, dan juga dukungan akses permodalan yang digulirkan melalui Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) turut diberikan.
Credit: Source link