Bekas Penembakan di Ruang Kerja Anggta DPR
Jakarta – Aparat kepolisian belum dapat memastikan apakah peluru nyasar yang baru ditemukan di lantai 10 dan 20 Gedung DPR itu serangkaian dengan insiden sebelumnya, Senin (15/10).
Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Roma Hutajulu mengatakan, berdasarkan hasil tim Labfor Polri dan Inafis menunjukkan peluru nyasar tersebut memiliki kaliber 9 milimeter. Jenis peluru tersebut memiliki jenis yang sama dengan insiden yang terjadi di lantai 13 dan 16 pada Senin lalu.
“Hasil dari Labfor, pelurunya sama 9 milimeter seperti kemarin. Tetapi untuk identik atau tidak, kami akan lakukan scientific investigation, uji balistik untuk pembandingnya apakah sama dan identik dengan kejadian peristiwa Senin kemarin,” kata Roma, saat jumpa pers, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10).
Kata Roma, aparat kepolisian baru menemukan satu buah proyektil di lantai 10 ruang kerja nomor 1008 milik Anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya. Sementara, di ruang kerja bernomor 2003 lantai 20 milik Anggota Fraksi PAN Totok Daryanto masih dilakukan pencarian.
“Dilantai 10 sudah ditemukan proyektil, sementara di lantai 20 belum ditemukan. Di lantai 2003 masih dicari untuk proyektilnya karena tidak ditemukan di sisi kaca yang ada bekas peluru nyasar tersebut,” terangnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyebutkan dua peluru nyasar yang ditemukan di ruang anggota Fraksi Partai Gerindra Wenny Warouw lantai 16 dan Anggota Fraksi Partai Golkar Bambang Hari Purnama lantai 13 pada Senin kemarin, berjenis 9 milimeter.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menyatakan pelaku berinisial I dan R yang telah ditetapkan sebagai tersangka, menggunakan senjata jenis Glock-17 dengan kaliber peluru 9 milimeter.
TAGS : Gedung DPR Ditembak Penembakan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/42390/Polisi-Balum-Pastikan-Peluru-Nyasar-DPR-Rangkaian-Insiden-Senin/