ACEH, BALIPOST.com – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh diduga merawat seorang anggota polisi personel bawah kendali operasi (BKO) di Polda Aceh yang sempat dinyatakan hilang saat tsunami Aceh pada tahun 2004 silam. Wakil Direktur Pelayanan RSJ Aceh Syarifah Yessi Hedianti mengatakan, pihaknya belum dapat menyimpulkan pasien yang sering dipanggil Zainal itu merupakan anggota Polri yang hilang waktu tsunami 2004 lalu.
“Ini kami sedang melakukan pemeriksaan-pemeriksaan dulu. Tadi ada teman-teman dari kepolisian yang ke sini melihat, tapi apakah itu polisi yang dulu korban tsunami, kami belum bisa memastikan,” katanya dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (18/3).
Syarifah menyampaikan pihaknya tidak dapat memberikan kesimpulan tentang identitas pasien tersebut karena belum dilakukan pemeriksaan mengingat kondisi pasien kurang stabil dan gelisah.
“Tunggu saja dulu ya hasilnya, kita melakukan lagi evaluasi, nanti baru bisa kita lakukan tes-tes. Apakah dia polisi yang dulu hilang karena tsunami, saya belum bisa memberikan informasi apa-apa,” ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pasien tersebut sudah lama diantarkan ke RSJ Aceh, yakni sejak 2009. Bahkan, pihaknya belum mengetahui nama asli pasien tersebut.
Karena sampai hari ini belum ada seorang pun dari pihak keluarga yang menjenguknya. Selain tidak ada keluarga yang mengakui, yang bersangkutan juga dibawa oleh salah seorang kepala desa dari Kecamatan Sampoineit Kabupaten Aceh Jaya pada 2009 lalu yang kini juga sudah almarhum.
Karena itu, tambah Syarifah, pihak RSJ Aceh berencana untuk melakukan pemeriksaan atau mengidentifikasi asam deoksiribonukleat (DNA) pasien. “Kita akan periksa apakah cocok DNA-nya identifikasinya, kami tunggu pasien stabil dulu,” demikian Syarifah Yessi Hedianti. (kmb/balipost)
Credit: Source link