JawaPos.com – Polda Metro Jaya mencatat masih terjadi gelombang arus balik ke wilayah DKI Jakarta pasca Hari Raya Idul Fitri 2021. Polisi memprediksi puncaknya akan terjadi pada 21 dan 22 Mei 2021.
“Memang puncaknya belum, kita prediksi ini puncaknya 21 atau 22 Mei,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Rabu (19/5).
Yusri menerangkan, sekitar 1,5 juta warga diperkirakan nekat mudik sebelum Idul Fitri. Sedangkan, jumlah pemudik yang tercatat kembali ke wilayah Jakarta masih dalam jumlah kecil. Sehingga puncak arus balik dipastikan belum terjadi.
“Selama dua hari, jumlah kendaraan yang sudah diperiksa itu sekitar 5.237 kendaraan baik sepeda motor, mobil maupun bus atau kendaraan umum. Kemudian jumlah pemudik warga yang di tes sekitar 15.024 orang,” jelas Yusri.
Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya telah mengakhiri operasi penyekatan mudik. Warga yang sudah mudik dibolehkan kembali ke DKI Jakarta dengan syarat tertentu.
“Operasi penyekatan mudik berakhir malam ini yang ada di beberapa titik di tol maupun yang arah keluar Jakarta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (14/5).
Berakhirnya penyakatan arus mudik, sekaligus dimulainya pemeriksaan arus balik. Pemudik dari kampung halaman dibolehkan kembali ke Jakarta dengan syarat membawa surat bebas Covid-19 minimal dari swab antigen.
“Warga Jakarta yang mudik yang akan masuk ke Jakarta diwajibkan membawa surat antigen bebas Covid-19 dari daerah di mana mereka mudik, diperlihatkan surat bebas Covid-19 di titik pemeriksaan,” jelas Yusri.
Polisi akan melakukan pemeriksaan pemudik yang dikembali ke Jakarta di KM 34 Tol Jakarta-Cikampek. Sedangkan untuk dari arah Barat, pemeriksaan dilakukan di Pos Cikupa, Tangerang. Sementara itu, ruas jalan arteri dilakukan di Jatiuwung dan Kedungwaringin.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link