Ketua DPR, Setya Novanto sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP
Jakarta – Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT, Melki Laka Lena memprediksi jika dalam waktu dekat ini Setya Novanto akan mundur dari jabatannya selaku Ketua Umum Partai Golkar. Tak hanya posisi Ketum Golkar, Novanto juga akan mundur sebagai Ketua DPR.
“Kami dapat informasi yang valid bahwa Setya Novanto sedang mempersiapkan diri untuk mundur baik sebagai ketua Umum DPP Partai Golkar maupun Ketua DPR RI,” ungkap Melki dalam diskusi bertajuk `Mencari Sosok Masa Depan Golkar`, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/12/2017).
Menurut Melki rencana pengunduran diri itu didasari atas dinamika publik yang berkembangan sangat luas. Terlebih dinamika itu terus berkembang setelah tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP itu dijebloskan ke jeruji besi oleh KPK.
“Jadi sebenarnya sejak sebelum ditahan KPK, Pak Setya Novanto sudah mempersiapkan opsi mundur. Terlebih hari-hari ini mencermati dinamika publik yang berkembang demikian luas, aspirasi dari kader partai Golkar, aspirasi anggota dan pimpinan DPR, dan MKD kemarin,” tutur dia.
Soal kepastian kapan pengunduran itu akan disampaikan, kata Melki, tinggal menghitung hari. Menurut Melki, saat ini tengah dibahas di kalangan orang dekat Setya Novanto untuk benar-benar memilih waktu yang tepat.
“Kita sama-sama tunggu lah, minggu-minggu depan ini kepastiannya. Nanti dipikirkan apa sekaligus mundur baik sebagai ketua DPR dan Ketum golkar atau mungkin Ketum Golkar duluan,” tutur Melki.
Dalam kesempatan yang sama, Politisi Senior Golkar, Happy Bone Zulkarnain mengapresiasi niatan Setya Novanto untuk mundur dari jabatannya. Menurutnya lebih cepat maka lebih baik.
“Tadi sudah disampaikan Setya Novanto ingin mundur. Lebih bagus lagi kalau perlu sekarang mengundurkan diri. Kalau memang Setya Novanto mau mundur itu bagus, itu bisa menjadi citra baik,” tutur Bone.
Novanto seharusnya mencontoh Gubernur Bengkulu dan DPD Partai Golkar Bengkulu, Ridwan Mukti yang langsung mundur setelah jadi pesakitan KPK di kasus suap dua proyek jalan di kabupaten Rejang Lebong, provinsi Bengkulu.
“Liat Ridwan Mukti, dia langsung bilang mundur jadi Gubernur Bengkulu dan DPD Partai Golkar Bengkulu. Ini contoh yang baik, dia tidak seret lembaga,” kata Bobe.
TAGS : Setya novanto Golkar KPK
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin