Ketua Komisi VIII DPR RI, Ali Taher Parasong
Jakarta – Kesenjangan, baik sosial, pendidikan, sampai keadilan hukum menjadi lahan subur terorisme di tanah air. Hal itu yang perlu dibenahi untuk mencegah aksi terorisme meluas.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher Parasong mengatakan, angka pengangguran yang terus membengkak juga menjadi salah satu potensi terorisme.
“Terorisme muncul karena ada kesenjangan terutama dalam konteks penegakan keadilan. kesenjangan ekonomi, dan kesenjangan sosial. Dalam konteks kesenjangan sosial, banyak pengangguran di berbagai tempat. Sementara tenaga asing banyak masuk ke Indonesia. Masyarakat pun menilai tidak ada keadilan,” kata Ali, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/5).
Ironisnya, kata Ali, banyak pencari kerja justru dari sekolah agama. Kalau ini tidak diantisipasi oleh pemerintah dan DPR, kata Ali, maka akan menimbulkan persoalan-persoalan jangka panjang.
Menurutnya, terorisme bukan saja persoalan di dalam negeri, tapi juga ada faktor global. Ketika faktor global berpengaruh, maka rekruitmen terhadap terorisme itu sangat mudah, terutama bagi orang-orang frustrasi, karena mengalami kesenjangan itu.
“Agama harus muncul sebagai sumber nilai yang membangun pesan-pesan kerahmatan. Ketika dikotomi terjadi antara pesan agama dengan prilaku sosial yang tidak sepadan, maka menjadi sumbu kekacauan dan masalah,” jelas politisi PAN tersebut.
Dijelaskannya, terorisme dalam pengertian klasik selalu berhadapan dengan kekuasaan. Namun, terorisme masa kini berubah dengan menyentuh kepentingan publik dan perorangan.
TAGS : Bom Sidoarjo Bom Gereja Terorisme Bom Surabaya
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/34718/Politikus-PAN-Terorisme-Muncul-karena-Kesenjangan/