JawaPos.com – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) merespons aksi ‘smackdown’ mahasiswa oleh oknum polisi ketika aksi unjuk rasa di Tangerang. Dikatakan bahwa perlu ada pembinaan dalam tubuh Polri terkait penanganan aksi demonstrasi.
“Perlu ada pembinaan yang lebih masif dan sistematis dari kalangan internal Polri untuk bagaimana menghadapi dan melakukan mekanisme prosedur mempersiapkan gerakan mahasiswa yang demonstrasi, yang lebih humanis dan responsif dan simpatik,” ungkap Dewan Pakar P2G Rakhmat Hidayat kepada JawaPos.com, Kamis (14/10).
Hal ini perlu menjadi perhatian Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo agar kejadian tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari. Pasalnya, aksi kekerasan ini bukan sekali saja terjadi ketika mahasiswa melakukan unjuk rasa.
“Krena ini pasti akan melahirkan respon simpati yang meluas di kalangan mahasiswa, karena akan muncul gerakan solidaritas dari kalangan mahasiswa dan aktivis demokrasi, jadi ini perlu mendapatkan perhatian,” tuturnya.
Berkaca pada Polri dibawah kepemimpinan Tito Karnavian, tindakan yang simpatik dan humanis sudah mulai dilakukan dan berjalan baik. Tentunya aksi ini pun dirasa menciderai wajah Polri.
“Ini saya kira kalau kemudian dilakukan di wilayah Polda Banten, ini merupakan kemunduran dari pihak kepolisian. Ini menjadi kemunduran bagaimana kebebasan berekspresi dan masyarakat sipil,” pungkas dia.
Credit: Source link