Volume ekspor kendaraan komersial China naik 44,9 persen dari 2021 menjadi 582.000 unit, dan volume ekspor kendaraan energi baru (new energy vehicle) negara itu meningkat 1,2 kali (yoy) menjadi 679.000 unit.
CAAM mengaitkan pertumbuhan yang kuat itu dengan sejumlah faktor seperti meningkatnya daya saing perusahaan otomotif China dan kelangkaan pasokan dari luar negeri.
“Kami (Xpeng) membuat mobil yang sangat baik. Kami memiliki mobil berkualitas tinggi dengan teknologi dan keamanan tingkat tinggi pula. Mereka (pelanggan Denmark) menyukai kualitas. Mereka sangat fokus pada desain. Dan, kami yakin dapat memberikan hal itu kepada para pelanggan Denmark dan Eropa,” kata Jens Olesen Managing Director Xpeng Denmark.
“Sesungguhnya, kami sangat bangga dapat menyampaikan bahwa BYD memiliki pangsa pasar penjualan kendaraan listrik yang sangat besar di Filipina. Kami menguasai lebih dari 60 persen pangsa pasar hingga 2022. Mengingat harga bahan bakar, yang tercatat kian tinggi dalam tren global, warga Filipina mencari sumber energi alternatif untuk kendaraan mereka. Permintaan akan melonjak sangat tinggi. Kami siap meningkatkan dan memperluas jaringan diler kami,” kata Mark Andrew Tieng Managing Director BYD Filipina.
“Saat ini, produsen NEV China menguasai sekitar 40 persen pasar di Yordania yang mencakup berbagai merek, seperti (SAIC) Volkswagen, Changan, atau merek lainnya. Ada 13 merek mobil dari produsen China yang beroperasi di Yordania. Itu merupakan pangsa pasar otomotif yang besar. 40 persen merupakan jumlah NEV yang sangat besar di pasar Yordania. Pasar Yordania menerimanya dengan kinerja yang sangat baik. Sebelumnya, konsumen tidak tahu seperti apa mobil buatan China, namun kini konsumen Yordania menginginkan mobil-mobil tersebut,” demikian Yehya Shanti Manajer Pemasaran Changan di Yordania.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link