Ilustrasi kecanduan ponsel (foto: Jurnas)
Jakarta – Mulai September tahun depan, siswa di Prancis dilarang membawa ponsel ke sekolah. Menteri Pendidikan Prancis, Jean-Michel Blanquer mengatakan, kebijakan tersebut akan mendorong anak-anak bermain di luar selam jam istirahat, serta membantu memerangi cyber-bullying.
“Hari ini anak-anak tidak lagi bermain pada saat mereka istirahat sekolah, melainkan hanya berada di depan smartphone mereka. Dalam sudut pandang pendidikan, ini bermasalah,” kata Blanquer dikutip dari Sky.
“Anak-anak di bawah usia tujuh tahun, sangat penting tidak terlebih dahulu berada di depan ponsel secara terus menerus,” ujarnya.
Saat ini murid memang sudah dilarang menggunakan ponsel mereka di dalam kelas, namun aturan baru akan mencegah mereka menggunakannya saat istirahat, jam makan siang, atau pun jeda antar pelajaran.
Blanquer yang menggambarkan kebijakan tersebut sebagai `kesehatan masayarakat`, mengakui bahwa larangan itu sampai saat ini memang belum berjalan. Karena itu dia meminta sekolah menyediakan tempat penyimpanan ponsel selama sekolah berlangsung.
“Telepon mungkin dibutuhkan untuk tujuan pengajaran dan atau keadaan darurat, sehingga telepon genggam harus dikunci,” katanya.
Kebijakan baru ini hanya berlaku untuk siswa sekolah dasar dan menengah. Sementara siswa SMA, yang umumnya berusia 15-18 tahun, masih diizinkan menggunakan ponsel di sekolah.
Selain larangan membawa ponsel ke sekolah, baru-baru ini Menteri Kebudayaan Prancis, Francoise Nyssen membuat pengumuman, supaya setiap sekolah negeri menambahkan pelajaran paduan suara dalam kurikulum.
TAGS : Ponsel Prancis Macron Gadget Bullying
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26174/Prancis-Larang-Siswa-Sekolah-Dasar-Bawa-Ponsel-/