Presiden Assad Sebut Klaim Trump soal Kematian Baghdadi Hanya Fiksi

by

in
Presiden Assad Sebut Klaim Trump soal Kematian Baghdadi Hanya Fiksi

Presiden Suriah Bashar Assad (Foto: Financial Tribune)

Damaskus, Jurnas.com – Presiden Suriah, Bashar al-Assad meragukan klaim Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump yang menyebut pemimpin Islamic State Iraq and Syari (ISIS/Daesh), Abu Bakr al-Baghdadi terbunuh dalam sebuah operasi oleh militer AS bulan lalu.

“Operasi yang banyak dipublikasikan di media sosial itu hanya permainan fantastis yang dipentaskan oleh orang Washington,” kata Assad kepada majalah Prancis, Paris Match yang diterbitkan pada Rabu lalu.

Trump mengumumkan kematian Baghdadi dalam serangan militer pasukan AS di provinsi Idlib Suriah akhir Oktober. Trump, mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Suriah, antara lain, karena membantu operasi tersebut.

Saat ditanya apakah Damaskus memberikan informasi AS tentang keberadaan al-Baghdadi, Assad mengaku selalu tertawa saat ditanya soal hal ini. Menurutnya, pertanyaan yang penting adalah apakah Baghdadi benar-benar dibunuh atau tidak? Dan apakah permainan fantastis yang dipentaskan AS ini terjadi dalam kenyataan? “

Ditanya lagi mengapa Trump berterima kasih padanya, Assad berkata, “Itu salah satu lelucon lucu Trump. Itu lelucon.”

Baca juga.. :

Wawancara itu dilakukan beberapa minggu setelah Assad mengatakan kepada stasiun TV Suriah, operasi AS untuk membunuh Baghdadi tidak lebih dari sebuah tipuan, karena politik AS tidak berbeda dengan Hollywood; itu bergantung pada imajinasi belaka, bahkan bukan fiksi ilmiah. 

Dalam wawancara itu juga, Assad mengecam negara-negara tertentu, termasuk Turki, AS, Inggris dan Prancis karena memberikan dukungan kepada teroris di Suriah.

Ia mengatakan, kehadiran pasukan Prancis di wilayah Suriah tanpa undangan dari pemerintah Damaskus dianggap sebagai pendudukan, dan bentuk terorisme. Ia menyerukan Paris untuk kembali ke hukum internasional dan menghentikan segala sesuatu yang dapat meningkatkan pertumpahan darah dan penderitaan di Suriah.

“Prancis, Inggris, dan Amerika melanggar hukum internasional dengan dalih mendukung orang Kurdi, yang merupakan bagian dari populasi Suriah, bukan kelompok independen,” tambah Assad.

Assad juga mengatakan bahwa anggota asing kelompok teroris Daesh Takfiri yang ditahan di penjara yang saat ini dijalankan oleh Kurdi sekutu AS di Suriah utara akan diadili di pengadilan lokal yang khusus menangani kasus terorisme.

“Setiap teroris di wilayah yang dikendalikan negara Suriah akan tunduk pada hukum Suriah, dan hukum Suriah jelas terkait terorisme. Kami memiliki pengadilan yang mengkhususkan diri dalam terorisme dan mereka akan dituntut,” katanya.

Assad selanjutnya mengkritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena “mencoba memeras Eropa” dalam masalah mengekstradisi teroris ke negara asal mereka.

“Erdogan sedang mencoba memeras Eropa. Pria yang menghargai diri sendiri tidak berbicara seperti ini. Ada institusi dan hukum. Ekstradisi teroris atau orang terpidana ke negara lain tunduk pada perjanjian bilateral antar negara; tetapi untuk membebaskan orang-orang dari penjara mengetahui bahwa mereka adalah teroris dan mengirim mereka ke negara lain untuk membunuh warga sipil – ini adalah tindakan tidak bermoral,” kata Assad.

Awal bulan ini, Erdogan memperingatkan negara-negara Barat bahwa ia akan terus membebaskan orang-orang yang dianggap anggota kelompok ISIS dan mengirim mereka kembali ke negara asal mereka jika pemerintah terus menekan Turki dengan sanksi atas serangannya di Suriah.

Sebagian besar negara-negara Eropa menolak untuk mengambil kembali warganya, yang bergabung dengan kelompok teror, dan sejumlah tahanan Daesh Prancis menerima hukuman mati dalam persidangan di Irak.

TAGS : Bashar al-Assad Amerika Serikat Donald Trump Abu Bakr al-Baghdadi

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/63141/Presiden-Assad-Sebut-Klaim-Trump-soal-Kematian-Baghdadi-Hanya-Fiksi/