Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EPA)
New York, Jurnas.com – Presiden Iran Hassan Rouhani menutup pintu dialog dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait nuklir, jika tidak ada itikad Washington untuk menghapus sanksi.
Dalam Sidang Umum PBB di New York selama dua hari, Presiden Prancis Emmanuel Macron mencoba mengatur pertemuan bersejarah antara AS dan Iran, yang ia harap dapat mengurangi risiko perang habis-habisan di Timur Tengah.
Tetapi Presiden Iran Hassan Rouhani, yang berbicara di Sidang Umum PBB, mengatakan dia akan menolak pembicaraan, selama AS mempertahankan sanksi ekonominya.
“Saya ingin mengumumkan bahwa tanggapan kami terhadap setiap negosiasi yang dikenai sanksi adalah negatif,” tegas Rouhani dilansir dari AFP pada Kamis (26/9).
Rouhani menolak gagasan berfoto bersama dengan Trump, dan pertemuan tiga pemimpin negara antara Rouhani, Trump, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
“Foto Memento adalah tahap akhir negosiasi, bukan yang pertama,” ujar Rouhani.
Dia meragukan ketulusan pemerintahan Trump untuk bernegosiasi, menunjuk pada para pejabat yang membanggakan menerapkan “sanksi paling keras dalam sejarah” terhadap Iran.
“Bagaimana seseorang bisa mempercayai mereka ketika pembunuhan diam-diam dari sebuah negara besar, dan tekanan pada kehidupan 83 juta orang Iran, terutama wanita dan anak-anak, disambut oleh pejabat pemerintah Amerika?” tanya Rouhani.
“Bangsa Iran tidak akan pernah melupakan dan memaafkan kejahatan ini dan para penjahat ini,” tandas dia.
TAGS : Sanksi Amerika Serikat Iran Hassan Rouhani
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/59895/Presiden-Iran-Tutup-Pintu-Dialog-dengan-AS/