BOGOR, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan rombongan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr. beserta sang istri Louise Araneta–Marcos di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (5/9). Marcos Jr. dan Louise Araneta–Marcos tiba di Istana Bogor pukul 10.00 WIB, dengan disambut pasukan berpakaian daerah, pasukan berkuda, hingga marching band yang mengantarkan hingga ke halaman depan Istana Bogor.
Sementara itu, di halaman Istana Bogor, Presiden Joko Widodo menyambut Presiden Ferdinand dengan jabatan tangan, sementara Iriana memberikan buket bunga kepada Louise Araneta–Marcos. Setelah itu, kedua pemimpin negara menyaksikan Upacara Penyambutan Kenegaraan dengan diiringi lagu nasional Filipina dan diikuti lagu nasional Indonesia Raya.
Dikutip dari Kantor Berita Antara, kedua kepala negara juga menanam pohon Kayu Lilin atau Eusiderixylon Zwageri di halaman samping Istana Kepresidenan Bogor. Iriana dan Louise Araneta–Marcos juga turut menanam pohon tersebut dan bergantian menaruh tanah di pohon serta menuangkan air dari kendi.
“Good morning,” kata Ferdinand menyapa wartawan di lokasi penanaman pohon.
Setelah menanam pohon Kayu Lilin, kedua dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral bersama delegasi dari masing-masing negara. Usai pertemuan bilateral, keduanya akan memberikan pernyataan pers bersama di Ruang Teratai dan diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan di Ruang Garuda.
Hubungan bilateral RI-Filipina dimulai pada 24 November 1949. Total nilai perdagangan kedua negara di 2021 mencapai 9,5 miliar dolar AS, dengan rincian nilai ekspor sebesar 8,6 miliar AS dan nilai impor 1,2 miliar AS. Artinya, neraca perdagangan Indonesia surplus pada level 7,3 miliar AS.
Berdasarkan pendataan Biro Imigrasi Filipina, hingga Juli 2020 jumlah WNI menetap di Filipina sebanyak 4.408 orang.
Sebagai sesama pendiri ASEAN, hubungan RI dan Filipina memiliki arti penting dalam memelihara perdamaian dan stabilitas keamanan di kawasan. Namun demikian, hubungan Indonesia dan Filipina juga mempunyai tantangan, seperti perundingan perbatasan maritim serta proses perdamaian dan stabilitas di kawasan, khususnya di Filipina Selatan.
Ferdinand Marcos Jr., yang menjabat sebagai Presiden Filipina sejak 30 Juni 2022 setelah mendapat lebih dari 31 juta suara atau lebih dari 58 persen pada pemilu, merupakan putra dari Presiden FIlipina 1965-1986 Ferdinand Marcos Sr. (kmb/balipost)
Credit: Source link