Presiden Lebanon Michel Aoun terlihat di istana kepresidenan di Baabda, Lebanon, 7 November 2017 (Reuters/ Mohamed Azakir / File Photo)
Beirut – Presiden Lebanon Michel Aoun menyebut Arab Saudi menahan Perdana Menteri Saad al-Hariri, Rabu (15/11). Ia menyebutnya sebagai tindakan agresi terhadap Lebanon.
Pada Minggu (12/11) Aoun, mengatakan kebebasan Hariri dibatasi di Riyadh. Ia meragukan apapun yang dikatakan Hariri dari Negeri Minyak. Komentar Aoun pada Rabu hari ini merupakan komentar pertamanya yang disampaikan di depan umum.
“Tidak ada yang membenarkan hilangnya Hariri selama 12 hari. Oleh karena itu, kami menganggap ia ditahan. Ini adalah pelanggaran terhadap kesepakatan Wina dan hukum hak asasi manusia (HAM),” kata Aoun dalam sebuah pertemuan dengan wartawan Lebanon dan eksekutif media.
“Kita tidak bisa menunggu lebih lama dan kehilangan waktu. Urusan negara tidak bisa dihentikan,”Aoun menambahkan melalui akun Twitter miliknya, dilansir Reuters, Rabu (15/11).
Hariri mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada 4 November dari Arab Saudi dan belum kembali ke Lebanon. Aoun mengatakan bahwa ia tidak akan menerima pengunduran diri tersebut hingga Hariri kembali ke Lebanon dan menyerahkannya secara langsung.
Pada hari yang sama, Hariri mengulangi bahwa ia akan kembali ke rumah. “Saya ingin mengulangi dan menegaskan, saya baik-baik saja dan saya akan kembali, insyaallah, kepada Lebanon yang saya janjikan, Anda akan lihat,” tulisnya di Twitter, @saadhariri.
Arab Saudi membantah menahan Hariri melawan keinginannya atau menekannya untuk mengundurkan diri. Dalam komentar publik pertamanya sejak pengunduran dirinya, sebuah wawancara yang diberikan pada Minggu ke sebuah stasiun televisi yang dimilikinya, Hariri mengatakan, ia bebas untuk bepergian dan berencana untuk kembali ke Lebanon dalam beberapa hari.
TAGS : Arab Saudi Saad Hariri Michel Aoun
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/24821/Presiden-Lebanon–Meragukan-Ucapan-Hariri/