JawaPos.com – Pemerintah tengah menyiapkan peraturan presiden (Perpres) soal pengembangan lumbung pangan atau food estate. Termasuk di dalamnya, mengatur pembentukan Badan Cadangan Logistik Strategis.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menghadiri rapat internal terkait perkembangan food estate yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/10).
“Terkait dengan peningkatan pangan nasional melalaui pengembangan food estate di mana di dalamnya termasuk badan cadangan logistik strategis,” kata Airlangga kepada wartawan.
Iya menyebut, Perpres tersebut nantinya akan mengatur soal pembentukan Badan Cadangan Logistik Strategis yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Pemilihan Prabowo tak lain karena sejak Juli 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah memulai pengembangan food estate di Kalimantan Tengah. Food estate itu dikembangkan sebagai pusat pertanian pangan dan cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Selain itu, Airlangga juga melaporkan perkembangan terkini soal progres lumbung pangan di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) telah mencapai sekitar 60 ribuan hektar.
“Di mana tahun 2020 itu sebanyak 30 ribu hektare, kemudian di tahun 2021 itu 14 ribu hektare dan kemudian ada ekstensifikasi sebanyak 16 ribu hektare,” ujar Airlangga.
Terhadap pengembangan food estate di Kalteng, Airlangga mengatakan, Presiden Jokowi memberi mandat kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membuat saluran air dan pengolahan lahan. Sehingga nanti, Kementan tinggal masuk ke lahan yang sudah disiapkan PUPR.
Selain di Kalteng, lumbung pangan di Sumatera Utara dilaporkan telah terealisasi sekitar 7 hektar dari target sebanyak 22 hektar. Adapun mandat pengembangan food estate ini diberikan kepada Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor sesuai keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Meski begitu, Airlangga menyebut Presiden juga menugaskan kepada Kementan untuk melakukan intervensi demi mengoptimalkan pengembangan food estate di Sumatera Utara yang memiliki potensi lebih.
Lalu, lumbung pangan di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) disiapkan lahan seluas 559 hektare dengan komoditas jagung. Sama seperti di Sumba Tengah yang memanfaatkan sekitar 10 ribu hektar. Terkait ketersediaan air dan pupuk, kata Airlangga, saat ini menjadi perhatian utama pemerintah.
Kemudian perkembangan food estate di Papua didorong ke arah Kabupaten Merauke sekitar 1 juta hektare dan daerah Kabupaten Keerom 3.000 hektare. “Dan kemudian dikembangkan food estate di Sumba Timur untuk tanaman sorgum ditargetkan 1.000 hektar dan di Sumut baru dikembangkan 2.000 hektare. Ini terus didorong untuk kembali ditingkatkan,” pungkasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link