JawaPos.com – Presidensi G20 Indonesia yang baru saja usai diyakini memberikan dampak positif. Khususnya dalam pemulihan sektor pariwisata. ”G20 menjadi pendorong kuat bagi pulihnya sektor pariwisata Indonesia. Hal ini terlihat dari lonjakan tingkat keterisian penginapan di Bali,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kemarin (17/11).
Penyelenggaraan KTT G20, lanjut dia, memberikan multiplier effect di industri pariwisata mulai hulu hingga hilir. Sektor transportasi, baik darat, laut, maupun udara, sampai perhotelan dan restoran merasakan dampak positif. ”Begitu juga sektor UMKM merasakan dampak positifnya. Seperti objek wisata, pemandu wisata, kuliner daerah setempat, hingga kerajinan dan cenderamata,” terang mantan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut.
Menurut Sandi, hal itu mendorong terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja baru yang berkualitas. Dia pun optimistis devisa sektor pariwisata bisa mencapai target USD 1,7 miliar atau setara Rp 26,35 triliun. Momen G20 dinilai mampu mengembalikan kepercayaan wisatawan mancanegara (wisman) untuk kembali berwisata ke Indonesia.
Terlebih, penyelenggaraan KTT G20 tidak hanya berfokus pada kegiatan presidensi, tetapi turut menampilkan keindahan alam dan ragam kekayaan budaya Indonesia. Misalnya, tari tradisional, kerajinan tangan, dan keramahtamahan yang selalu menjadi unggulan pariwisata Indonesia. ”Ini semua jadi sarana promosi agar kita dapat memenuhi target 3,6 juta kunjungan wisman dengan total devisa batas atas 1,7 miliar dolar AS,” paparnya.
Sementara itu, sehari setelah KTT G20, Presiden Jokowi blusukan meninjau harga dan ketersediaan bahan pangan di Pasar Badung. Dia ingin memastikan kebijakan yang diambil pemerintah menyesuaikan dengan kondisi yang ada. ”Seperti biasa, saya ingin melihat harga-harga barang. Kemudian, inflasi yang itu penting dalam hal kita membuat policy dari keadaan-keadaan yang ada di pasar,” ucapnya kemarin (17/11).
Selesai blusukan, Jokowi menggelar syukuran bersama panitia atas kesuksesan pelaksanaan KTT G20. Banyak pihak yang memberikan penghargaan tinggi atas kinerja Indonesia, terutama atas lahirnya kesepakatan melalui Bali Leaders Declaration. Presiden mengapresiasi semua pihak yang telah ikut serta menyukseskan pelaksanaan KTT G20 di Bali.
Dari Bali, Presiden Jokowi langsung bertolak menuju Bangkok, Thailand, untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC). Jokowi didampingi rombongan terbatas, yakni Ibu Negara Iriana dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. ”Saya akan menghadiri rangkaian pertemuan KTT APEC hingga Jumat (hari ini, Red),” ujar Jokowi di Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Jokowi menyatakan, fokus utama Indonesia dalam KTT APEC adalah mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. ”Prinsipnya, leave no one behind. Transformasi digital, ekonomi hijau, dan hilirisasi menjadi prioritas Indonesia di APEC tahun ini,” katanya.
Kepala negara menjelaskan, APEC mewakili hampir 3 miliar penduduk dunia dan 60 persen produk domestik bruto (PDB/GDP) dunia. ”APEC harus terus menjadi mesin pertumbuhan ekonomi di Asia-Pasifik,” imbuhnya.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : dee/gih/wan/lyn/c18/fal
Credit: Source link