Dikutip dari Reuters, Selasa, produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan itu memproduksi 692.259 kendaraan pada April, turun 9,1 persen dari bulan yang sama tahun lalu. Padahal sebelumnya, Toyota berencana memproduksi sekitar 750.000 kendaraan di seluruh dunia.
Toyota juga mencatat penjualan global di bulan April sebanyak 763.708 unit, turun 11,1 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun sebelumnya. Penjualan domestik, di luar penjualan unit Daihatsu dan Hino Motors Ltd, turun hampir 17 persen menjadi 103.143 unit.
Angka-angka tersebut sontak menimbulkan pertanyaan tentang tingkat keparahan krisis rantai pasokan dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi produksi dalam beberapa bulan mendatang.
Pekan lalu, Toyota menurunkan target produksi global sekitar 800.000 unit kendaraan di bulan Juni dan mengisyaratkan adanya kemungkinan untuk menurunkan target produksi setahun penuh sebanyak 9,7 juta unit.
Baca juga: Stellantis dan Toyota perluas kerja sama lewat van komersial
Baca juga: Toyota kembali kurangi rencana produksi Juni dampak “lockdown” China
Baca juga: All-New Nissan Z debut di Suzuka sebagai “safety car”
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link