Thursday, January 28, 2021
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
No Result
View All Result

Produksi Tahu dan Tempe Turun 60 Persen

January 4, 2021
in Ekonomi
2 min read
Produksi Tahu dan Tempe Turun 60 Persen
2
SHARES
7
VIEWS
ShareShareShareShareShare
ADVERTISEMENT
Produsen tahu dan tempe saat melakukan proses produksi di rumahnya. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Memasuki tahun baru 2021, produsen tahu dan tempe belum bisa keluar dari masa-masa sulit. Sebab, harga kedelai yang sudah melonjak naik pertengahan Desember tahun lalu, belum menunjukkan adanya tanda-tanda bakal menurun. Situasi demikian membuat produsen tahu dan tempe terpaksa menyiasatinya dengan menurunkan produksi hingga 60 persen.

Kenaikan harga bahan baku tahu dan tempe ini sudah terjadi sejak pertengahan Desember lalu, dari Rp 6.800 per kg melonjak Rp 2.000 menjadi Rp 9.200 per kg sejak Senin, (4/1). Ini membuat produsen tahu dan tempe makin terpuruk. Salah satu produsen tahu dan tempe, Putu Sudana, mengaku situasi ini kian memberatkannya di tengah situasi pandemi COVID-19 ini. Padahal, biasanya di memproduksi untuk tempe saja bisa habis 600 kg, tahu bisa 500an kg. Namun, karena harga bahan baku naik, saat ini produksi tempe dan tahu hanya 400 kg saja.

“Produksi turun dari kisaran 40 persen sampai 60 persen. Ini terjadi sejak harga kedelai naik. Ini pun sudah memaksakan, memproduksi sebanyak itu. Kami khawatir rugi banyak nanti,” kata Sudana.

Ia mengaku sudah 25 tahun bekerja sebagai produsen tahu dan tempe di rumahnya di Sampalan Klod. Menurutnya, harga ini termahal dalam lima tahun terakhir. Terlebih saat terjadi pandemi COVID-19. Ini semakin menyulitkannya untuk survive menghadapi pandemi. Dampaknya, Sudana mengaku juga terpaksa harus mengurangi jumlah pekerjanya, agar usahanya tetap bisa berjalan, meski dalam situasi sulit.

“Saya kurang tahu, kenapa harganya bisa naik. Sebelumnya juga tidak ada pemberitahuan, atau pengumuman dari pemerintah. Apa mungkin karena kesulitan import,” katanya.

Sebab, untuk pembuatan tempe dan tahu, menurutnya harus dari kedelai import. Kalau kedelai lokal, kedelai tidak mau nempel saat proses pembuatan. Akibatnya, tempe atau tahu saat dipotong konsumen pasti rusak. Selain itu, yang membuatnya kelimpungan, dengan harga kedelai yang naik, ia harus tetap menjual tahu dan tempe kepada pengepul dengan harus tetap sama. Jika harganya ikut dinaikkan, mereka pasti akan mencari produsen tahu tempe di tempat lain.

Produsen tempe lainnya, seperti Nengah Kondra di Dusun Gerombong, Desa Sulang, Klungkung, saat ditemui, Senin (4/1) juga mengaku mengalami hal serupa. Kondra mengaku harus mengurangi jumlah produksi sebanyak 50 persen. Hanya saja, dia menyiasatinya dengan mengecilkan ukuran tempenya, agar tidak rugi banyak.

Dipihak lain, Perbekel Desa Sulang, I Wayan Sukasna, saat ditemui dilokasi pengolahan tempe mengaku banyak menerima keluhan kondisi mahalnya harga bahan baku tempe tahu ini. Dia berharap pemerintah pusat segera bergerak untuk menurunkan harga kedelai ini, sehingga produsen tahu dan tempe yang sudah menjadi sektor utama UMKM ini terus bisa diproduksi. “Ini adalah salah satu UMKM masyarakat kami disini. Kami ingin mereka tetap bisa bertahan. Sebab, masyarakat kami banyak sebagai pekerja disana,” tegasnya. (Bagiarta/Balipost)

Credit: Source link

Share1Tweet1SendSharePin
Previous Post

Berat Badan Naik Usai Liburan, Atasi dengan 5 Pola Makan Ini

Next Post

Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Nasional Lampaui Kasus Baru

Related Posts

Webinar Gratis bank bjb Bagikan Tips Cuan Dengan Digital Marketing
Ekonomi

Webinar Gratis bank bjb Bagikan Tips Cuan Dengan Digital Marketing

January 28, 2021
RUPS BPR Lestari Bali 2021 Laporkan Pencapaian Aset Rp 6,4 Triliun
Ekonomi

RUPS BPR Lestari Bali 2021 Laporkan Pencapaian Aset Rp 6,4 Triliun

January 28, 2021
Siapapun Berhak Memiliki Masa Depan Sejahtera, Mulailah Saat Ini
Ekonomi

Siapapun Berhak Memiliki Masa Depan Sejahtera, Mulailah Saat Ini

January 27, 2021
Next Post
Tiga Minggu Berturut-turut, Dua Kabupaten Ini Masuk Zona Merah COVID-19

Tambahan Pasien COVID-19 Sembuh Nasional Lampaui Kasus Baru

6 Cara Mudah Samarkan Kantong Lingkaran Hitam Pada Mata

6 Cara Mudah Samarkan Kantong Lingkaran Hitam Pada Mata

Strategi Akhiri Pandemi, Tetap Lakukan 3M dan Dukung 3T

Strategi Akhiri Pandemi, Tetap Lakukan 3M dan Dukung 3T

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Denpasar Beri Stimulus Produktif 2021, Ini Syaratnya

Denpasar Beri Stimulus Produktif 2021, Ini Syaratnya

6 days ago
Sisi Menarik 5 Zodiak Ini Seolah Jadi Magnet Untuk Dapatkan Cinta

Punya Standar Tinggi, 5 Zodiak Ini Sulit Untuk Jatuh Cinta

4 hours ago
Insinyur baru kerja tiga hari dituduh curi dokumen rahasia Tesla

Pimpinan Waymo sebut Tesla salah kaprah tentang teknologi otonom

3 days ago
OJK Terbitkan Izin Bank Syariah Indonesia – KRJOGJA

OJK Terbitkan Izin Bank Syariah Indonesia – KRJOGJA

18 hours ago
9 Bulan Indonesia Turut Dilanda Pandemi Korona, Baduy Masih Nol Kasus

9 Bulan Indonesia Turut Dilanda Pandemi Korona, Baduy Masih Nol Kasus

4 days ago
Baru 178 Ribu Nakes Disuntik Vaksin Covid-19, Sanggupkah Capai Target?

Baru 178 Ribu Nakes Disuntik Vaksin Covid-19, Sanggupkah Capai Target?

1 day ago
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Highlights

Rekomendasi Maskeran Cukup 90 Detik Untuk Kulit Wajah Lebih Sehat

Webinar Gratis bank bjb Bagikan Tips Cuan Dengan Digital Marketing

Punya Standar Tinggi, 5 Zodiak Ini Sulit Untuk Jatuh Cinta

Ketua DPD Minta Pemerintah Beri Sanksi Tegas ke Pelanggar Prokes

BMW Seri 5 dan 3 hybrid terbaru dirilis Maret

Jenderal TNI Purnawirawan Wismoyo Berpulang

Trending

Epidemiolog Nilai Karantina Terbatas RT/RW Mirip Program Sebelumnya
News

Epidemiolog Nilai Karantina Terbatas RT/RW Mirip Program Sebelumnya

January 28, 2021

JawaPos.com – Pemerintah berencana menerapkan kebijakan baru terkait penanganan Covid-19, yakni karantina wilayah terbatas tingkat RT/RW. Hal...

paitowarna

Mengenal Paito Warna

January 28, 2021
Perkiraan harga Jeep Compass & All New Grand Cherokee

Perkiraan harga Jeep Compass & All New Grand Cherokee

January 28, 2021
Rekomendasi Maskeran Cukup 90 Detik Untuk Kulit Wajah Lebih Sehat

Rekomendasi Maskeran Cukup 90 Detik Untuk Kulit Wajah Lebih Sehat

January 28, 2021
Webinar Gratis bank bjb Bagikan Tips Cuan Dengan Digital Marketing

Webinar Gratis bank bjb Bagikan Tips Cuan Dengan Digital Marketing

January 28, 2021
Andalan News – Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral

This is an online news portal that aims to share latest Indonesia news, international news, tech, entertainment, lifestyle and automotive. Feel free to get in touch with us!

Recent News

  • Epidemiolog Nilai Karantina Terbatas RT/RW Mirip Program Sebelumnya
  • Mengenal Paito Warna
  • Perkiraan harga Jeep Compass & All New Grand Cherokee
  • Rekomendasi Maskeran Cukup 90 Detik Untuk Kulit Wajah Lebih Sehat
  • Webinar Gratis bank bjb Bagikan Tips Cuan Dengan Digital Marketing

Subscribe Now

Loading
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!