JawaPos.com – Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin berharap pemerintah bisa memberikan solusi bagi para perajin tahu dan tempe untuk menekan harga kedelai yang terus mengalami sejak akhir tahun lalu.
Aip mengatakan, harga kedelai sudah naik sejak Desember 2021 dari seharga Rp 7.500 per kilogram lalu naik ke Rp 9.000 per kilogram, dan harga saat ini mencapai Rp 11.000 per kilogram.
“Harga kedele saat ini 11.500 per kg. Harga jual tempe 5.000 hingga Rp 6.000 per 500 gram, atau antara 10.000 hingga 12.000 per kg. Jadi sudah pasti rugi. Karena ada biaya produksi (dimasak, rendam, minyak atau gas, makan dan lain-lain),” kata Aip saat dihubungi oleh JawaPos.com, Sabtu (19/2).
Aip menegaskan, nantinya para perajin tahu dan tempe akan mogok produksi pada 21 hingga 23 Februari 2022 mendatang secara serentak di seluruh Tanah Air karena kerugian yang dialami selama ini. “Kalau ngga rugi ngga akan mogok,” ucapnya.
Aip berharap, pemerintah dapat menyediakan kedelai murah dan stabil selama tiga bulan mendatang. Hal itu bertujuan untuk menjaga pasokan pangan tahu dan tempe selama Ramadhan hingga hari raya Lebaran.
Dia berharap setelah mogok produksi, harga kedelai bisa turun kembali di bawah Rp 10.000 per kilogram. “Rp 10.000 per kg maksimal,” pungkasnya.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link