Program Pesantren Hijau Hemat 10–15 Persen Tagihan Listrik Bulanan

by

in

JawaPos.com–Perusahaan pengembang lokal sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yaitu SUN Energy menggandeng Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) membuka kerja sama potensi pemanfaatan energi surya. Salah satunya untuk menyukseskan program pesantren hijau yang dicanangkan Lembaga Perubahan Iklim PBNU dengan Radesa Institute.

Hal tersebut merupakan awal diskusi dari kedua belah pihak untuk menjajaki seberapa besar manfaat yang bisa didapatkan baik dari sisi penghematan listrik. Selain itu, dari sisi ilmu pengetahuan tentang perkembangan teknologi PLTS di Indonesia.

Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Andhika Prastawa mengatakan, dalam pengelolaan energi nasional, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No 79 Tahun 2014 (PP 79/2014) tentang Kebijakan Energi Nasional mencanangkan target bauran energi dengan kontribusi energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Kebijakan itu diperkuat lagi dengan Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 tentang Rencana Umum Energi Nasional yang menargetkan energi nasional sebesar 23 persen dari energi baru terbarukan.

”Prospek pengembangan energi surya sangat besar. Dari potensi energi surya 207,8 GW, baru dimanfaatkan kurang dari 200 Mwp. Ini menunjukkan kesenjangan yang sangat besar. Ini tantangan tapi juga merupakan peluang berbagai pihak berpartisipasi untuk memanfaatkan energi surya,” ujar Andhika secara virtual, Kamis (24/2).

Andhika Prastawa menambahkan, dibanding dengan negara-negara di ASEAN, Indonesia masih tertinggal dalam pemanfaatan energi surya. Perlu upaya dan dorongan pemerintah serta pihak-pihak dalam memanfaatkan energi surya. Salah satunya adalah NU melalui pesantren-pesantren dan sekolah milik NU.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Romys Binekasri


Credit: Source link