JawaPos.com – Perubahan prilaku disiplin masyarakat atas kepatuhan terhadap protokol kesehatan diyakini bisa menekan angka kasus Covid-19. Lonjakan kasus yang terjadi beberapa bulan terakhir diyakini karena masyarakat masih abai dengan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.
Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan pihak Satgas Covid-19 terus melakukan monitoring perubahan perilaku yaitu rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak di tingkat nasional khususnya selama penerapan pembatasan kegiatan.
Secara trend rata-rata kepatuhan protokol kesehatan pekan lalu cenderung meningkat dibandingkan dua minggu sebelumnya yaitu dari 50,27 persen menjadi 62,46 persen atau naik sebesar 12,9 persen. Dalam memakai masker, dari 35,98 persen menjadi 53,09 persen, atau naik 17,9 persen dalam menjaga jarak.
“Namun kenaikan rata-rata ini belum bisa menyerupai tingginya kepatuhan di awal upaya monitoring di bulan September dan Oktober yaitu menembus angka 84,77 persen dalam memakai masker dan 69,04 persen dalam menjaga jarak,” katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (21/1).
Hasil ini, kata dia, dapat memberikan cerminan sebenarnya bahwa upaya untuk meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan belum tampak signifikan hasilnya. Data itu menurutnya seharusnya mampu menjadi bahan refleksi diri bagi pemerintah daerah maupun masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan individu maupun komunitas serta bahan evaluasi program operasi yustisi yang sudah dilakukan oleh aparat penegak hukum setempat.
“Perlu diingat bahwa efek positif perubahan perilaku ini membutuhkan waktu yang lama untuk berdampak pada penurunan kasus namun dapat menghasilkan perbaikan penanganan Covid-19 yang berkelanjutan apabila dijalankan terus-menerus,” tegasnya.
Kesimpulannya, terkait 3M tampak ada peningkatan kepatuhan masyarakat untuk memakai masker sebesar 12 perseb dan menjaga jarak sekitar 20 persen. Meski demikian, jumlah ini masih jauh di bawah apabila dibandingkan tingkat kepatuhan pada awal dilakukan pemantauan yaitu pada bulan September 2020.
“Maka dari itu kami terus mengimbau masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan. Dan pemda agar menggerakkan posko-posko di daerah untuk mendukung upaya preventif serta melakukan pengawasan apabila terjadi pelanggaran,” tuturnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Marieska Harya Virdhani, ARM
Credit: Source link