JawaPos.com – Tingkat kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak mengalami kenaikan pada masa Pelaksaanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Namun, kenaikan ini dirasa belum sebanding dengan tingkat kepatuhan rata-rata saat di awal upaya monitoring perubahan perilaku pada September dan Oktober 2020 lalu.
Juri Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan, hasil monitoring perubahan perilaku yang menunjukkan rata-rata kepatuhan memakai masker dan menjaga jarak mengalami peningkatan secara nasional selama penerapan PPKM.
“Rata-rata kepatuhan protokol kesehatan minggu lalu, cenderung meningkat dibandingkan dua minggu sebelumnnya, yaitu dari 50,27 persen, menjadi 62,46 persen atau naik sebesar 12,19 persen, dalam memakai masker,” kata Wiku dalam keterangannya, Jumat (22/1).
Sementara itu, untuk tingkat kepatuhan menjaga jarak, persentasenya naik dari 35,98 persen menjadi 53,09 persen atau naik 17,11 persen. Dibandingkan kepatuhan di awal monitoring perubahan perilaku, persentasenya menembus angka 84,77 persen dalam memakai masker dan 69,04 dalam menjaga jarak.
Melihat perbandingan itu, menurut Wiku harusnya bisa menjadi cerminan bahwa upaya dalam meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan belum tampak signifikan hasilnya.
“Data ini seharusnya mampu menjadi bahan refleksi diri bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kepatuhan individu maupun komunitas, serta bahan evaluasi program operasi yustisi yang sudah dilakukan aparat penegak hukum setempat,” ujar Wiku.
Meski efek positif dari perubahan perilaku membutuhkan waktu yang lama terhadap penurunan kasus, namun dapat menghasilkan perbaikan penanganan Covid-19 yang berkelanjutan apabila dijalankan terus menerus. Karena itu penerapkan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun diharapkan bisa secara mandiri dilakukan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Muhammad Ridwan, ARM
Credit: Source link