JawaPos.com – Pemerintah masih terus menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) hingga Maret 2021. Program BST tersebut bagian dari pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Hingga Maret 2021, PT Pos Indonesia telah menyalurkan 98 persen dana BST kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
“Progres penyaluran bantuan sosial tunai selama tahun 2021 mencapai 98 persen di seluruh wilayah Indonesia. Target kita hingga April bisa tersalurkan 100 Persen,” ujar Dirut PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rahmad Djoemadi kepada JawaPos.com, Senin (29/3).
Faizal Rahmad Djoemadi mengatakan bahwa BST adalah sebuah intrumen penting untuk memulihkan ekonomi akibat pandemi covid 19. Kehadiran PT Pos Indonesia bukan hanya sekadar memberikan penawaran jasa untuk distribusi dana, tetapi juga bagian dari kerja sosial dan pelayanan untuk masyarakat.
“Kita memastikan 100 persen sampai ke tangan KPM. Tim satgas bekerja keras dalam memonitor penyaluran bantuan,” kata Faizal.
Faizal menyadari bahwa proses pendistribusian BST yang panjang menyita sumber daya dan menjadi tantangan tersendiri. Namun demikian bukanlah sebuah kendala, karena PT Pos Indonesia terus mendukung usaha percepatan pemulihan ekonomi, lebih cepat, lebih baik.
“Kami mendukung program-program dan kebijakan dari pemerintah dalam memperkuat kembali ekonomi nasional,” tandasnya.
Baca juga: Bank DKI: Bantuan Sosial Tunai sudah Tersalurkan 90,92 Persen
Adapun rincian penyaluran BST pada 2021 sebagai berikut. Untuk wilayah I (Sumatera dan Jawa barat) tersalurkan kepada 7,1 juta KPM dari alokasi 7,2 penerima. Total anggaran Rp 2,1 Triliun. Wilayah II (Kalimantan, Jawa Tengah, NTB, dan NTT) yang menerima sudah mencapai 7,3 Juta dari 7,5 Juta orang penerima yang dialokasikan dengan nilai anggaran Rp 2,2 triliun.
Wilayah III (Jawa Timur, Sulawesi, dan Papua) tersalurkan kepada 4,4 juta KPM dari 4,5 yang dialokasikan dengan total anggaran Rp 1,3 triliun.
BST merupakan bagian dari program Anggaran Penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) pada 2021 yang nilainya mencapai Rp 699,4 triliun atau sekitar USD 49,6 miliar.
Program (PC-PEN) pada 2021 mencakup sektor kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM, pembiayaan perusahaan, dan insentif bisnis.
Menko Perekonomian Airlangga hartanto mengatakan, sinergi dan koordinasi kebijakan ekonomi dinilai mampu mempercepat pemulihan ekonomi sekaligus memanfaatkan momentum transformasi ekonomi.
“Pemerintah akan fokus memulihkan kepercayaan konsumen dengan memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dan vaksinasi. Pemerintah juga berkomitmen untuk melanjutkan dana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Untuk tahun ini Pemerintah mengalokasikan Rp 619,33 triliun,” kata Airlangga dalam laman resmi Kemenko Perekonomian.
Saksikan video menarik berikut ini:
Credit: Source link