WONOSARI, KRJOGJA.com – Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi alam air yang memikat sehingga menarik perhatian wisatawan.
Terlebih saat pandemi Covid-19 mulai mereda, semakin banyak engunjung hadir untuk menikmati keeksotisan panorama alam sehingga layak menjadi The Next Bali.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul Mohammad Arif Aldian menjelaskan selain kemudahan akses jalan, Gunungkidul memiliki banyak potensi alam dan dinas akan menjaga kelestariannya. Selain itu, melibatkan masyarakat untuk mengemas paket wisata agar semakin menarik.
“Gunungkidul juga memiliki budaya yang khas dan menjadi potensi lainnya. Kami akan mengemasnya menjadi atraksi dan mengembangkan desa wisata lain agar wisatawan ssmakin lama berkunjung di Gunungkidul,” kata Arif.
Dia menambahkan wisata di Gunungkidul berkembang sejak tahun 2017. Saat itu banyak wisatawan yang mengunjungi Pantai Krakal, Pantai Baron dan Pantai Kukup. Lalu, dengan semakin berkembangnya era sosial media, semakin banyak juga wisatawan yang berkunjung.
“Apa yang menyebabkan wisatawan suka ke Yogyakarta dan berkunjung ke Gunungkidul. Jawabannya sangat sederhana karena nyaman dan wisatawan puas terhadap hospitality yang disediakan. Hal semacam ini yang menjadi perhatian dan dinas juga melatih SDM termasuk insan pariwisata untuk terus mengembNgkan potensi yang ada,” tandasnya.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan pertumbuhan ekonomi Gunungkidul selain ditopang sektor pertanian, peternakan dan UMKM juga dikuatkan oleh sektor pariwisata. Kondisi ini tidak terlepas dari sumber daya alam Gunungkidul yang melahirkan destinasi wisata baru.
“Sebenarnya potensi sumber daya alam di Gunungkidul luar biasa. Tinggal bagaimana pengelolaan ke depan,” ucap di sela kegiatan peluncuran Buku Gunungkidul The Next Bali di Pendopo Balai Budaya Wonosari, Jumat (19/8/2022).
Destinasi-destinasi baru tidak hanya bermunculan di kawasan geopark gunung purba, mulai Goa Pindul, Goa Jomblang, Air Terjun Sri Gethuk, Desa Wisata Nglangeran namun juga wisata pantai yang tak kalah eksotis. Ia berharap pemerintah pusat mulai memperhatikan Gunungkidul karena wilayah paling luas di DIY itu menyimpan banyak dan beragam potensi untuk dikembangkan.
“Potensi di sisi utara dan timur belum dimanfaatkan secara maksimal. Ini berbeda dengan pengembangan yang dilakukan pemerintah pusat di wilayah Selatan,” kata Sunaryanta.
Penulis Buku Gunungkidul: The Next Bali yang juga Komisaris BCA Cyrillus Harinowo mengakui sumber daya alam di Gunungkidul tidak kalah indah bila dibandingkan dengan destinasi wisata ternama di Indonesia, seperti Bali dan Mandalika.
Sayangnya, lanjut Cyrillus, potensi besar yang dimiliki Gunungkidul belum mendapat perhatian besar dari pemerintah.
Ia mengatakan potensi pariwisata di Indonesia yang beragam membutuhkan sentuhan perhatian dan kepedulian banyak pihak untuk dapat bangkit sebagai destinasi populer. Dengan kebangkitan Gunungkidul sebagai destinasi baru, pihak swasta dan pemerintah, baik lokal maupun pusat, memiliki andil yang siginifikan pada tahap pengembangan destinasi tersebut.
Ia mengaku memberanikan diri untuk mengeksplorasi dan mencoba membuka mata pemerintah melalui buku tersebut. Selama ini, katanya, pemerintah pusat hanya membicarakan Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Toba dalam pengembangan pariwisata setelah Bali. “Sedangkan Gunungkidul tidak pernah dibicarakan. Pemerintah belum menunjukkan (Gunungkidul) sebagai The Next Bali,” katanya.
Menurutnya, diperlukan pendekatan yang lebih strategis untuk menjaga kesinambungan dan keberlanjutan pengembangan pariwisata di Gunungkidul sebagai The Next Bali.
“Saya sangat berbangga karena BCA menjadi salah satu pelaku sejarah yang dominan di balik pariwisata Gunungkidul ini. Sangat mungkin daerah ini berkembang pesat mengingat masih banyak destinasi pariwisata yang bisa dikembangkan,” katanya.
Executive Vice President CSR BCA Inge Setiawati mengatakan potensi dari keindahan sumber daya alam menjadi salah satu pendorong bank tersebut membantu pemberdayaan pegiat sektor pariwisata di Gunungkidul.
Gunungkidul saat ini tidak lagi terkenal sebagai daerah yang kekurangan air sebaliknya Gunungkidul sudah dikenal sebagai daerah wisata yang indah.
“Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan pariwisata lokal, menjelajahi desa-desa dengan ragam potensinya untuk menjadi destinasi kelas dunia. Kami ingin terus menemukan dan mengembangkan the next Bali, demi kedaulatan Indonesia di usianya yang ke-77 tahun ini,” harap Inge. (*)
Credit: Source link