JawaPos.com – Status Gunung Ijen di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso meningkat dari level I atau normal menjadi waspada (level II) kemarin (7/1). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyatakan, peningkatan itu terjadi salah satunya karena suhu pada air danau kawah dan migrasi magma. Gejalanya sudah muncul sekitar November atau Desember lalu.
Koordinator Gunung Api PVMBG Kementerian ESDM Oktory Prambada mengungkapkan, pada Desember 2022, memang ada suplai ke atas berupa gempa frekuensi rendah yang menyebabkan gas naik. Hal itu kemudian memanaskan air danau kawah. Tapi, belum ada pergerakan untuk erupsi yang lebih besar.
”Karena di sana (Gunung Ijen, Red) banyak penambang, kami naikkan yang tadinya dari 500 meter menjadi 1,5 kilometer radius amannya. Makanya, ini levelnya jadi waspada. Jadi, kenaikan status ini lebih ke potensi bencananya,” terang Oktory.
Sementara itu, Gunung Marapi di Sumatera Barat juga erupsi kemarin pukul 06.11. Tinggi kolom abu mencapai 300 meter dari atas puncak dan lontaran material berupa pasir berpotensi mencapai radius 3 km dari pusat erupsi. Sudah ada peringatan agar masyarakat setempat dan pendaki tak mendekat di radius tersebut.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Air (BKSDA) Sumatera Barat Ardi Andono mengungkapkan, tercatat ada 40 orang pendaki yang berangkat ke Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi pada Kamis (5/1) dan Jumat (6/1). Kondisi mereka baik dan telah turun. ”Mereka tidak sampai kami lakukan penjemputan ke atas. Karena kan di lokasi itu tidak seseram seperti yang kita bayangkan. Saat ini (pukul 19.00 WIB tadi malam, Red) sudah ada 18 yang sudah sampai di bawah,” ungkapnya.
Oktory Prambada menerangkan, mulai ada peningkatan gempa vulkanik dalam di Gunung Marapi pada 25 Desember 2022. Terekam 13 kali. Kemudian, data kegempaan sejak 26 Desember 2022 hingga 6 Januari 2023, terekam 11 kali gempa embusan, 9 kali gempa Tornillo, 3 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam, dan 30 kali gempa tektonik lokal.
Hingga pagi kemarin, status gunung tersebut masih di level II atau waspada. ”Karena itu, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung (diimbau) agar tidak melakukan aktivitas pada radius 3 kilometer dari puncak gunung,” tuturnya.
Credit: Source link