DENPASAR, BALIPOST.com – Hampir setahun pelanggan 450 VA di Bali yang jumlahnya 212.045 tidak membayar listrik. Hal itu karena sejak April 2020, pelanggan golongan ini mendapat stimulus listrik 100%, yang artinya tidak membayar listrik sama sekali.
Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya mengatakan, total 244.136 pelanggan di Bali telah mendapat stimulus listrik selama setahun, 212.045 diantaranya merupakan pelanggan 450 VA dan sisanya pelanggan 900 VA yang mendapat diskon listrik sebesar 50%.
“Stimulus listrik yang diperpanjang dari April 2020 sampai Maret 2021 dan Maret diperpanjang sampai Juni 2021, untuk pelanggan 450 VA yang mendapat diskon 100%, tahun ini diperpanjang stimulusnya tapi hanya diskon 50%. Ini jadi perhatian kami, karena pelanggan golongan ini setahun engga bayar listrik. Jangan sampai kelewatan, diskonnya hanya 50% saja,” paparnya Senin (15/3).
Sedangkan pelanggan 900 VA yang semula mendapat diskon listrik sebesar 50%, tahun ini hanya mendapat diskon 25%. Stimulus ini diberikan karena PLN menilai perekonomian telah membaik.
Plt Manajer Strategi Pemasaran PLN UID Bali Oscar Praditya menambahkan, sampai dengan Februari 2021, sebanyak 244.136 pelanggan telah mendapat stimulus listrik. Dari komposisi tersebut, terbesar mendapatkan stimulus adalah pelanggan rumah tangga sebesar 29.159 pelanggan.
Oscar mengatakan, PLN akan terus mendorong masyarakat beralih ke peralatan rumah tangga berbasis listrik denganbm memberikan berbagai keringanan. Seperti, tambah daya sampai 11.000 VA hanya dengan biaya Rp 202.100. Keringanan ini diberikan agar masyarakat memperoleh keleluasaan dalam memanfaatkan listrik.
Upaya – upaya ini dilakukan bekerja sama dengan marketplace, toko alat listrik, dan pelaku usaha terkait. Tidak hanya pada pelanggan rumah tangga, keringanan juga diberikan pada pelaku usaha kecil dan UMKM. “Upaya – upaya menuju electrilife ini sedang kita masifkan agar masyarakat bisa produktif dalam rumahnya dan bertahan dalam pandemi Covid 19 yang sangat berat ini,” ujarnya.(Citta Maya/Balipost)
Credit: Source link