Wilayah Suriah Utara (foto: UPI)
Jakarta, Jurnas.com – Sekitar 780 wanita yang berafiliasi dengan ISIS dan anak-anak mereka dikabarkan telah melarikan diri secara massal dari sebuah kamp di mana pengantin Isil Irlandia, Lisa Smith ditahan di Suriah utara.
Pelarian kemarin terjadi setelah penembakan daerah sekitar kamp Ain Issa yang dikuasai Kurdi oleh pasukan Turki dalam serangan lima hari yang dipicu oleh penarikan pasukan Amerika Serikat.
Tidak diketahui apakah Smith dan putrinya termasuk di antara mereka yang melarikan diri.
Dilansir Xinhua, salah seorang warga Kurdi mengatakan pasukan pemerintah Suriah setuju Minggu untuk membantu mereka menangkis invasi Turki. Ini adalah perubahan besar dalam aliansi yang terjadi setelah Presiden Donald Trump memerintahkan semua pasukan AS ditarik dari daerah perbatasan utara di tengah kekacauan yang semakin dalam.
Pergeseran ini dapat menyebabkan bentrokan antara Turki dan Suriah dan meningkatkan momok kebangkitan Isil ketika AS melepaskan pengaruh yang tersisa di Suriah utara kepada Presiden Bashar Assad dan pendukungnya.
Situasi yang memburuk dengan cepat mulai terjadi minggu lalu, ketika Trump memerintahkan pasukan AS di Suriah utara untuk mundur, membuka jalan bagi serangan oleh Turki, yang menganggap Kurdi sebagai teroris. Sejak 2014, bangsa Kurdi telah berjuang bersama AS dalam mengalahkan Isil di Suriah, dan langkah Trump dinyatakan di dalam dan luar negeri sebagai pengkhianatan sekutu.
Selama lima hari terakhir, pasukan Turki dan sekutu mereka telah mendorong jalan mereka ke kota-kota dan desa-desa utara, bentrok dengan pejuang Kurdi sejauh 200 km. Serangan itu telah menyebabkan sedikitnya 130.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper kemarin mengatakan semua pasukan Amerika akan ditarik dari Suriah utara karena meningkatnya bahaya terperangkap dalam baku tembak.
“Kami memiliki pasukan Amerika yang kemungkinan terperangkap di antara dua tentara yang maju, dan ini adalah situasi yang sangat tidak bisa dipertahankan,” katanya. Dia tidak mengatakan berapa banyak yang akan mundur atau ke mana mereka akan pergi tetapi mereka mewakili sebagian besar dari 1.000 tentara AS di Suriah.
Trump, dalam sebuah tweet, mengatakan: “Sangat cerdas untuk tidak terlibat dalam pertempuran sengit di sepanjang Perbatasan Turki, untuk perubahan. Mereka yang secara keliru membawa kami ke Perang Timur Tengah masih berusaha untuk bertarung. Mereka tidak tahu apa keputusan buruk yang telah mereka buat.”
Tadi malam, pejabat Kurdi mengumumkan mereka akan bekerja dengan pemerintah Suriah untuk menangkis invasi Turki. TV Suriah mengatakan pasukan pemerintah bergerak ke utara untuk menghadapi Turki.
TAGS : Kampung ISIS Suriah Utara Wanita Teroris
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin