Presiden Kuba Raul Castro (Foto: Reuters)
Havan – Presiden Kuba, Raul Castro bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho pada Jumat (24/11). Kunjungan tersebut diharapkan mampu membujuk sekutu Asianya agar menghindari konflik dengan Amerika Serikat.
Korea Utara menghadapi tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Amerika Serikat dan masyarakat internasional untuk menghentikan program senjata nuklir dan misilnya. Kuba mempertahankan hubungan diplomatik yang erat dengan Korea Utara sejak 1960. Meski, ia sendiri menentang senjata nuklir Pyongyag.
“Dalam pertemuan persaudaraan, kedua belah pihak berkomentar tentang persahabatan bersejarah antara kedua negara dan membicarakan topik internasional yang menjadi kepentingan bersama,” menurut televisi negara Kuba, dilansir Reuters, Sabtu (25/11)
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada Kamis (23/11) bahwa ia telah mendiskusikan dengan Castro tahun lalu kemungkinan untuk bekerja sama meredakan ketegangan global dengan Korea Utara.
“Bisakah kita menyampaikan pesan melalui saluran yang mengejutkan?” Trudeau bertanya dalam sesi tanya jawab setelah berpidatonya.
“Itu adalah topik pembicaraan saat bertemu Presiden Raul Castro tahun lalu. Inilah hal-hal di mana Kanada bisa, menurut saya, memainkan peran yang dipilih Amerika Serikat untuk tidak bermain, pada tahun terakhir ini. “
Kanada memiliki ketertarikan untuk mencari solusi, bukan hanya karena keamanan regional, tetapi juga karena jalur penerbangan kemungkinan rudal Korea Utara akan melewati wilayahnya, kata Trudeau.
Ri bertemu dengan rekannya dari Kuba, Bruno Rodriguez minggu ini. Keduadanya mencela sikap unilateral dan sewenang-wenang Amerika Serikat yang mengarah pada tindakan pemaksaan yang bertentangan dengan hukum internasional. Kedunya, meminta semua negara agar menghormati kedaulatan negara lain dan menyelesaikan persoalan secara damai.
Korea Utara dan Kuba adalah negara terakhir di dunia yang mempertahankan ekonomi perintah bergaya Soviet, meski di bawah Raul Castro, negara Karibia telah mengambil langkah kecil menuju komunisme China yang berorientasi pasar.
Raul mengambil alih kepresidenan pada 2008 dari kakaknya dan pemimpin revolusioner Fidel Castro, yang meninggal pada 25 November tahun lalu. Kuba mempertahankan kedutaan di Korea Utara tapi kebanyakan diperdagangkan dengan Korea Selatan. Tahun lalu, perdagangan dengan Seoul sekitar USD67 juta dan hanya USD9 juta dengan Pyonyang.
TAGS : Kuba Korea Utara Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25317/Raul-Castro-Kunjungi-Korut-Terkait-Kisruh-Amerika-/