Penyebab Kebakaran Diduga Gangguan Teknis saat Isi Pertamax
JawaPos.com – Sisa kebakaran dahsyat di Integrated Terminal Jakarta atau Depo Pertamina Plumpang masih tampak kemarin. Bahkan, kawasan permukiman yang lokasinya paling dekat dengan pusat kebakaran masih terasa hangat.
Padahal, api sudah dapat dipadamkan pada Jumat menjelang tengah malam.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Menteri BUMN Erick Thohir kemarin meninjau lokasi hunian warga yang hangus terbakar. Pemerintah memutuskan memindah atau merelokasi depo yang begitu mepet dengan perkampungan warga itu. Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Ma’ruf Amin.
”Saya berharap depo ini supaya lebih aman, itu bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo,” kata Ma’ruf. Dia menyatakan, yang bakal menjadi masalah berikutnya adalah penataan kawasan tersebut.
Setelah Depo Pertamina Plumpang dipindah, kawasan tersebut memang akan ditata ulang supaya lebih teratur. Kemudian, lebih aman dan memenuhi persyaratan untuk ditinggali masyarakat.
Ma’ruf juga meminta semua objek vital dan bisa mengakibatkan musibah untuk dievaluasi. Apakah ada yang berdekatan dengan permukiman masyarakat atau kawasan padat penduduk. Kemudian, bisa diambil upaya mitigasi untuk keamanan dan keselamatan masyarakat sekitar. ”Saya kira hal-hal yang bisa menimbulkan dampak seperti ini tentu akan kita evaluasi,” tuturnya.
Dia juga menekankan soal penanganan korban. Mulai korban meninggal, dirawat, hingga tinggal di pengungsian. Khusus masyarakat yang sementara tinggal di penampungan harus mendapat perhatian khusus. Ma’ruf menuturkan, korban kebakaran ditangani Pertamina.
Saat meninjau lokasi kebakaran, Ma’ruf berbincang dengan sejumlah warga. ”Kalau dipindahkan, mau?” kata dia kepada warga. ”Mau, Pak. Dipindahin, Pak,” jawab sejumlah warga. Dia juga menanyakan kebutuhan yang mendesak. Umumnya, korban membutuhkan pakaian dan alat sekolah. Sedangkan kebutuhan untuk makanan sudah terpenuhi.
Menteri BUMN Erick Thohir yang berdiri di samping Ma’ruf menuturkan, sejak awal dirinya memberikan penekanan kepada seluruh BUMN yang masuk kategori objek vital. ”Saya rasa tidak hanya kilang, tapi juga pupuk seperti yang saya tinjau di Sumatera Selatan,” katanya.
Menurut Erick, lokasi pabrik pupuk itu cukup dekat dengan permukiman warga. Karena itu, dia akan melakukan zoning atau penataan ulang. Termasuk di fasilitas milik PLN. Dengan begitu, bisa ditetapkan batasan-batasan aman untuk hunian masyarakat.
Upaya zoning itu diharapkan bisa menjadi solusi. Dengan demikian, masyarakat akan mengerti bahwa kawasan tersebut tidak aman ditinggali. Erick juga menyambut arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk relokasi Depo Plumpang. ”Nanti untuk kawasan ini, bersama Pelindo dan Pertamina mencari solusi. Berikan waktu,” katanya.
Erick juga memberikan pernyataan saat meninjau penanganan korban di RS Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta. Dia juga menyinggung rencana pencopotan direksi Pertamina. Dia memastikan bahwa pihaknya akan mengusut tuntas seluruh detail kebakaran di Depo Pertamina Plumpang. Erick bahkan menyinggung langkah pencopotan direksi jika diperlukan. Sebab, telah terjadi beberapa kali kebakaran di sejumlah terminal ataupun kilang Pertamina sebelumnya.
Meski begitu, Erick mengingatkan bahwa yang lebih penting saat ini adalah penanganan para korban. Perbaikan seluruh aspek jauh lebih penting ketimbang pencopotan yang nanti justru tak memperoleh solusi. ”Saya sudah pernah copot direksi. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi. Tetapi, konteksnya justru perbaikan. Tadi yang dipertanyakan sistem bisnis risiko. Percuma kita copot-copot orang, tapi tidak memberikan solusi secara menyeluruh,” jelas Erick.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, setelah melakukan pengecekan bersama Kabareskrim, Kapolda, dan tim gabungan investigasi, diketahui ada gangguan teknis saat pengisian bahan bakar jenis pertamax. “Pukul 20.00 ada pengisian pertamax dari Balongan,” terangnya. Gangguan teknis itu menimbulkan tekanan berlebih. Kebakaran pun terjadi saat itu. Namun, semuanya masih informasi awal yang perlu didalami.
Polisi masih memeriksa saksi, CCTV, dan berbagai barang bukti lain. Dengan bukti-bukti tersebut, Polri bisa menjelaskan penyebab kebakaran berdasar scientific crime investigation. Olah tempat kejadian perkara juga tengah dilakukan. Titik awal kebakaran sedang diperiksa. Dia menambahkan, tim DVI tengah mengidentifikasi korban meninggal di RS Bhayangkara, Kramat Jati. “Dicek DNA dan odontologinya,” jelasnya.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : wan/dee/lum/idr/c19/c18/oni
Credit: Source link