Lomba Renang dan Perahu Karet di Danau Toba
Samosir, Jurnas.com – Industri pariwisata di wilayah Tigaras dan Samosir mulai menggeliat kembali setelah digelarnya acara renang dan dayung perahu karet oleh Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan l (Yonmarhanlan) Belawan dalam rangka menyambut HUT ke-74 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Pariwisata di kawasan indah Danau Toba, Sumatera Utara itu memang sempat meredup pasca-tragedi tengggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di utara Danau Toba, Sumatra Utara, 18 Juni 2018 silam.
Namun pengunjung mulai ramai kembali dengan adanya banyak inovasi, termasuk kegiata renang dan dayung perahu karet oleh Yonmarhanlan TNI.
Kegiatan itu mengambil start dari pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, dan finish di pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (20/09/2019).
Peserta renang dan dayung dilepas oleh Kadispora Sumut Baharuddin Siagian dengan didampingi antara lain Komandan Yonmarhanlan I Letkol Marinir James Munthe M.Tr. Hanla, Kepala Dinas Potensi Maritim (Kadispotmar) Lantamal I Belawan Letkol Marinir Felix Pakpahan, dan Kepala Desa Tigaras, Mika Jaya Sitio.
Dalam sambutannya, Kadispora Sumut, Baharuddin Siagian menyampaikan apresiasi dan bangga kepada peserta renang dan dayung yang menunjukkan patriotisme TNI AL. Ia berharap kegiatan ini akan berdampak positif kepada kunjungan turis ke Tigaras dan Samosir.
“Kita berharap para turis merasa aman dan dapat menikmati keindahan alam yang ada di sekitar Danau Toba,” katanya.
Sementara Komandan Yonmarhanlan I, Letkol Marinir James Munthe M.Tr. Hanla, dalam sambutannya menyebut pihaknya ingin berperan memulihkan pariwisata Danau Toba pasca tragedi tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun pada Juni 2018 lalu.
“Kegiatan ini digelar dengan harapan bisa meningkatkan ketahanan fisik prajurit dan yang lebih utama dapat menggalakkan kembali pariwisata di kawasan Danau Toba, khususnya di alur pelayaran kapal dari Tigaras ke Simanindo, pasca tenggelamnya KM Sinar Bangun,” ucapnya.
Ia menambahkan, berenang dan mendayung perahu karet dengan jarak tempuh kurang lebih 8 kilometer itu sengaja dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat dan turis.
“Danau Toba aman bagi wisatawan yang hendak menyeberang dalam menikmati masa liburan asalkan tetap mengikut aturan yang ada dan menjaga kearifan lokal,” katanya.
Agenda ini pun disambut positif oleh Kepala Nagori (Kepala Desa) Tigaras, Mika Jaya Sitio.
“Kegiatan ini sangat membantu memulihkan pariwisata di Tigaras, yang dirasakan lesu pasca tragedi KM Sinar Bangun. Dan selama ini kita sudah berupaya semaksimal mungkin menggalakkan pariwisata di Tigaras,” ujarnya.
Kepala Desa Tigaras itu berharap dengan kegiatan yang laksanakan marinir ini dapat mengembalikan gairah pariwisata di Danau Toba, khususnya di alur pelayaran Tigaras ke Simanindo.
“Kita berharap kegiatan ini berdampak positif dan menjadi daya tarik terhadap kunjungan wisata ke Tigaras dan Samosir,” tambah Mika.
Dalam kegiatan yang tergolong ekstrim ini, tim dayung berhasil tiba di pelabuhan Simanindo, Samosir, memakan waktu 1 jam 5 menit, sedangkan tim renang sampai di garis finish dengan waktu 2 jam 20 menit.
Usai pelaksanaan renang dan dayung, dilanjutkan dengan pelepasan ikan mas secara simbolis oleh Danyonmarhanlan I, bersama seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam mengelenggarakan acara tersebut.
TAGS : Danau Toba renang dan perahu karet pariwisata
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin