Asri Anas, senator asal Sulawesi Barat
Jakarta, Jurnas.com – Rencana Presiden Joko Widodo akan melakukan pemindahan Ibu Kota Indonesia dari Jakarta, dianggap tidak terlalu penting dan bukan fokus pembangunan nasional. Tak ayal diminta untuk dipertimbangkan kembali kajiannya.
“Kami lebih setuju bila Presiden Jokowi serius membangun gagasan negara maritim dan pemekaran daerah otonomi baru,” ujar anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sulawesi Barat, Asri Anas.
Asri menambahkan,yang harus dipahami secara serius bahwa konsep negara Indonesia adalah negara kesatuan dengan pembangunan daerah otonomi sebagai lokosnya. Artinya, katanya lagi, negara mengakselerasi majunya daerah melalui otonomi daerah.
“Daripada bicara pemindahkan ibukota, jauh lebih baik Presiden Jokowi membuka moratorium pemekaran daerah. Sehingga daerah-daerah otonom lebih banyak dan itu mendorong akselerasi pembangunan,” ujar Asri Anas.
Menurut Asri Anas, Jakarta adalah bagian sejarah perjalanan bangsa. Dan jika dipindahkan, bisa jadi akan menjadi bagian dari sejarah yang tidak baik. “Tidak ada kajian yang menganggap bahwa Jakarta tidak layak lagi jadi ibukota,” ujarnya.
“Kami DPD RI jauh lebih mendorong Presiden Jokowi membuka moratorium pemekaran daerah. Sebab akan membantu daerah tumbuh dan jauh lebih maju,” ujar Asri Anas.
Apalagi, dikatakan lagi, dengan anggaran Rp400 triliun yang akan dipakai untuk pembangunan ibukota baru. ” Lebih baik dipakai membangun daerah daerah yang akan tumbuh yaitu lebih 100 daerah otonomi baru daripada nilai pembangunan ibukota jauh lebih besar dari DAU yang diterima setiap tahun oleh daerah daerah di luar jawa,” ujarnya.
TAGS : Pemindahan Ibu Kota Asri Anas Joko Widodo
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/52212/Rencana-Jokowi-Soal–Ibu-Kota-Baru-Dianggap-Tidak-Penting/