JawaPos.com – Pengecatan ulang (repaint) Pesawat Kepresidenan RI menuai polemik. Pasalnya banyak yang mengeluhkan hanya membuang anggaran dan tidak tepat dilakukan di masa pandemi Covid-19.
Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menuturkan pengecatan Pesawat Kepresidenan tersebut dilakukan di dalam negeri. Sehingga hal itu bisa membantu roda perekonomian dari sektor industri di dalam negeri.
“Harus dipahami dan dimengerti bahwa apa yang dilakukan hari ini terkait dengan pengecetan Pesawat Kepresidenan bukan dibawa ke luar negeri. Dilakukan di tanah air, artinya perederan keuangan ada di dalam negeri,” ujar Ngabalin kepada wartawan, Kamis (5/8).
Ngabalin mengatakan, anggaran pengecatan Pesawat Kepresiden tersebut bukan dilakukan secara tiba-tiba. Namun sudah disepakati pada 2019 silam, jauh sebelum adanya pandemi Covid-19. “Karena kan pandemi itu baru terjadi satu tahun setengah lalu. Sementara alokasi anggaran untuk coba bayangkan ini Agustus 2021. Sementra 2019 alokasi anggarannya. Saya sudah cek semuanya,” tuturnya.
Oleh sebab itu, politikus Partai Golkar itu menegaskan, biaya pengecatan Pesawat Kepresidenan tersebut sama sekali tidak menganggu anggaran penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. “Alokasi anggaran 2019 dengan pembiayaan dari APBN menjadi Kemensetneg itu jauh dari alokasi yang ditetapkan untuk Covid-19,” ujarnya.
Ngabalin juga meminta kepada semua pihak jangan mengkait-kaitan anggaran penanganan Covid-19 di dalam negeri dengan biaya pengecatan Pesawat Kepresidenan. Pasalnya menurut Ngabalin, pemerintah memiliki kepedulian yang tinggi terkait masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 ini.
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link