JawaPos.com – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki strategi dalam upaya mengatasi masalah ekonomi akibat wabah Covid-19. Perusahaan-perusahaan pelat merah ini memberikan kenyamanan dan keamanan pada bidang kesehatan kepada publik.
Mantan Menteri BUMN pertama era Soeharto Tanri Abang menjelaskan, dirinya memiliki pengalaman dalam mengatasi krisis ekonomi dan lika-liku memperbaiki 159 BUMN yang kurang sehat kala itu. “Saya usulkan ke Bapak Presiden Soeharto untuk memprofitisasi, restrukturisasi, dan terakhir privatisasi,” ujarnya dalam acara Talk Show & Awarding Corporate Reputation BUMN (Befor & After Pandemi) Milennial’s Perspective sekaligus BUMN Brand Award 2020 di Jakarta, Senin malam (28/9).
Tanri menyebut, saat itu terbentuk sepuluh holding BUMN. Salah satu capaiannya, dengan memerger Bank BUMN kala itu menjadi Bank Mandiri.
Menurutnya perbankan pelat merah memiliki peranan signifikan ke ekonomi. Sehingga mampu membantu Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bergeliat.
“BRI punya portofolio membantu UMKM,” katanya. Sehingga, Tanri pun mengapresiasi menteri Erick Thohir dan Budi Gunadi Sadikin dalam upaya mengatasi masalah ekonomi akibat wabah Covid-19.
Dalam kesempatan yang sama, Founder & CEO Iconomics Bram S. Putro menyebutkan, reputasi perusahaan tidak dibangun dengan sekejap mata. Namun dipahat melalui proses dan waktu yang panjang.
Sebaliknya, keruntuhan reputasi bisa dalam waktu sekejap. Oleh karena itu, perusahaan dan level pimpinan harus sangat memperhatikan aspek-aspek internal maupun eksternal yang bisa membahayakan reputasi perusahaan.
Menurutnya, tantangan perusahaan merah untuk bertahan di tengah gempuran Covid-19 sangat berat. Dalam situasi saat ini, masing-masing BUMN tentunya akan mengelola reputasi dengan gayanya masing-masing. Termasuk membangun reputasinya di mata milenial.
“Tak terkecuali perusahaan-perusahaan BUMN yang memiliki peran sebagai lembaga profit sekaligus memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam mendukung program-program pemerintah. Apalagi pada masa pandemi Covid-19,” ucapnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link