JawaPos.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) ketambahan emiten di sektor digital. Selasa (8/11) PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli resmi tercatat di papan utama perdagangan dengan kode saham “BELI”.
Penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) perseroan mencatatkan harga mendekati batas atas harga penawaran Rp 450 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO sebanyak 15,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana sehingga dapat menggalang dana IPO gross sekitar Rp 8 triliun.
“Hari ini merupakan awal dari tonggak sejarah baru dalam perjalanan Blibli. Dengan resmi melantai di BEI, kami semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel yang tepercaya bagi seluruh pelanggan,” ujar CEO dan Co-founder Blibli Kusumo Martanto.
Sementara itu, Komisaris Utama Blibli Martin Basuki Hartono mengatakan, aksi korporasi tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia.
“Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan kepercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri,” tuturnya.
Dana bersih himpunan IPO yang diperoleh perseroan akan digunakan untuk pelunasan utang serta modal kerja. Blibli optimistis bisa menghadapi ketidakpastian di tengah inflasi dan tren kenaikan suku bunga.
“Kami akan terus berusaha mencari rekanan kerja sama untuk suplai produk dan para pemegang merek,” kata Kusumo.
Sepanjang semester I 2022, Blibli mampu mencatatkan total processing value (TPV) sebesar Rp 24,13 triliun. Nilai itu meningkat 89,29 persen secara tahunan dari Rp 12,75 triliun pada semester I 2021.
Segmen 1P ritel berkontribusi 19,1 persen dari TPV semester I 2022. Lalu, segmen 3P ritel menyumbang 58,9 persen; segmen institusi 13,9 persen; dan physical stores 8,1 persen.
Credit: Source link