Restoran Gandeng Sebastian Gunawan Tampilkan Wajah Baru Era New Normal

JawaPos.com – Rasa optimis di dunia kuliner kini mulai bangkit setahun setelah pandemi Covid-19. Apalagi dengan adanya vaksin, kini dunia kuliner memiliki semangat baru bahwa dunia usaha akan kembali bergeliat.

Restoran BungaRampai di Jakarta Pusat terus kreatif dan inovatif selama 2020, di mana tekanan ekonomi mendera seluruh dunia akibat pandemi, berpengaruh. Sehingga menjadi tahun yang penting bagi BungaRampai karena terjadi perubahan manajemen.

“Di bawah manajemen baru, BungaRampai bertekad agar spirit pimpinan dan karyawan di BungaRampai menjadi lebih besar lagi, tanpa menghilangkan tradisi dan keistimewaan manajemen sebelumnya. Manajemen baru akan menambah pesona BungaRampai sesuai dengan visi dan misinya”, ujar pimpinan BungaRampai
Mulia Denny, baru-baru ini.

Salah satu ruangan di BungaRampai. (TIM MUARA BAGDJA)

Perubahan manajemen beriringan dengan hadirnya wajah baru BungaRampai. Bukan hanya menu-menu baru diciptakan untuk memperkaya khasanah menu yang sudah ada, tapi juga tampilan baru interior, serta busana dan seragam baru mulai dari staf hingga pramusaji.

Soal menu, di samping temuan gelato di atas, BungaRampai menawarkan sajian penganan baru yang diadopsi dari masakan dan sajian khas daerah, misalnya Ayam Tangkap (Aceh), Bebek Sultan (Madura), dan Gurame Pesmol Mede (Jawa Barat). Interior ruangan yang sudah bergaya dan bernuansa kolonial, dimutakhirkan dengan tambahan aksen Nusantara, dan ruang-ruang tersebut diberi nama baru terinspirasi dari nama-nama bunga Nusantara.

Kolaborasi dengan Desainer Sebastian Gunawan

Bahkan, seluruh staf dan pramusaji BungaRampai pun mengenakan seragam baru agar tampil lebih menawan dan representatif. Perancang mode papan atas Indonesia, Sebastian Gunawan mendesain busana yang mengindahkan ciri daerah yang lebih luas. Mempertemukan budaya Jawa dengan Sumatera dalam sentuhan modern. Krem, merah, emas, sogan, hitam, dan putih, mendominasi warna busana yang berselaras senada dengan warna ruang.

Busana karya Sebastian Gunawan. (TIM MUARA BAGDJA)

Para staf dan pramusaji wanita mengenakan kebaya pendek kutubaru khas Kartini dengan selendang dan bersepadan batik tradisi Jawa Tengah, atau baju kurung berselendang yang dipadukan dengan songket khas Sumatera. Sementara untuk barisan para pria ada yang memakai jas beskap berblangkon dengan bawahan kain batik, ada pula setelan bergaya teluk belanga berkain songket, lengkap dengan pecinya. Masker menjadi pelengkap busana wajib dalam padanan busana. Kesan modern langsung menyisip tanpa kehilangan keindonesiaannya.

“Yang paling penting di era pandemi, penerapan protokol kesehatan dan kriteria higienis secara paripurna, misalnya penyajian sendok garpu yang dibungkus, karyawan selalu mengenakan masker, dan gedung disemprot desinfektan setiap seminggu sekali”, tambah Mulia Denny.

Pembukaan kembali BungaRampai secara resmi dilaksanakan pada 8 Maret 2021. Perayaan pembukaan dilaksanakan dengan pemberlakuan protokol kesehatan secara cermat terhadap seluruh personil, baik penyelenggara, panitia, staf, maupun para awak media dan tamu undangan yang hadir.

Saksikan video menarik berikut ini:

 

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link