Ilustrasi Pyongyang Restaurant di Boulevard Barat Raya Kelapa Gading, Jakarta ( Foto: ANTARA News/ Nanien Yuniar )
Hanoi – Satu persatu Restoran Korea Utara di Vietnam gulung tikar di tengah kurangnya pelanggang. Hal itu dipastikan imbas dari sanksi baru Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB), pada Senin (12/9) bulan lalu.
Koryo Restaurant, sebuah restoran Korea Utara di kota Ho Chi Minh, Vietnam terbesar ditutup minggu lalu, menurut komunitas penduduk Korea Selatan di negara bagian Asia Tenggara. Restoran tersebut dibuka pada 2014 dan mempekerjakan sekitar 15 orang Korea Utara.
Menurut laporan, restoran tersebut sementara waktu ditutup karena renovasi, namun satu karyawan dari restoran yang dekat dengan tempat tersebut mengatakan, restoran itu ditutup secara permanen setelah berpindah kepemilikan. Restoran Korea Utara lainnya di kota turis Vietnam yang terkenal di Da Nang lebih awal gulung tikar, yaitu Februari tahun lalu.
Saat ini masih tersisah dua restoran Korea Utara yang masih beroperasi di Vietnam, keduanya di ibukota Hanoi. Namun mereka harus terus berjuang untuk tetap bertahan di tengah turunnya pelanggan di negara ini, salah satu sekutu tradisional Korea Utara.
Meskipun memiliki hubungan dekat dengan Korea Utara, Vietnam memilih bersama masyarakat internasional mengutuk provokasi Korea Utara, termasuk uji coba nuklir keenam bulan lalu dan sejumlah peluncuran rudal balistik lainnya.
Sebagai bagian dari upaya menerapkan resolusi DK PBB di Korea Utara, Vietnam juga mengusir kepala dan wakil kepala unit Kopchon Commercial Bank Vietnam, sebuah bank Korea Utara yang dicurigai melakukan pencucian uang dan pengiriman uang untuk penjualan senjata luar negeri Korea Utara. Kedua eksekutif tersebut masuk daftar hitam oleh DK PBB.
TAGS : Restoran Korea Utara Vietnam DK PBB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/22656/Restoran-Korut-di-Vietnam-Krisis-Pelanggan/