Tuesday, January 26, 2021
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive
No Result
View All Result
Andalan News - Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral
No Result
View All Result

Revolusi Mental, Mimpi Menanti Bukti

March 16, 2018
in News
4 min read
1
SHARES
3
VIEWS
ShareShareShareShareShare
Revolusi Mental, Mimpi Menanti Bukti

Presiden Jokowi

Tony Rosyid

Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Kali ini tulisan agak serius. Bener serius. Karena menyangkut kosa kata “Revolusi Mental“. Ada kata “Revolusi”. Agak ngeri. Ngeri-ngeri sedap. Mesti disambung dan jangan dibaca terpisah: “Revolusi Mental“. Kalau terpaksa dipisah hanya untuk memudahkan otak membaca dan memahami definisi serta maknanya.

Revolusi mental dipopulerkan Jokowi tahun 2014. Apa maksudnya? Bagaimana prosesnya? Dan sejauhmana realisasinya? Kita analisis satu persatu. 

Kata “Revolusi Mental” terdiri dari dua suku kata. “Revolusi” dan “Mental”. Harus dijelaskan satu persatu. Memang agak teknis dan teoritis. Sedikit membosankan. Siap-siap aja. Supaya gak salah paham.

Kata “Revolusi” pertama kali muncul abad 14 oleh Nicolaus Copernicus. Seorang ahli astronomi yang ingin mendiskripsikan benda-benda langit. Revolusi artinya “gerakan berputar” atau “gerakan sirkular”. Abad ke-17, istilah revolusi digunakan dalam filsafat politik. Revolusi lalu punya arti pergantian dan perputaran elit kekuasaan pada negara-negara baru.

Definisi ini lalu menjadi praktis di sejumlah negara. Tahun 1789 terjadi revolusi di Perancis. Tahun 1917 di Rusia. Tahun 1919 di Mexico. Tahun 1949 di Cina. Tahun 1959 di Kuba. Tahun 1979 di Iran. Tahun 1985 di Philipina. Tahun 1989 di Eropa Timur. Nah, rasa ngeri mulai terasa.

Bagaimana perubahan Orde Lama ke Orde Baru, dan jatuhnya Orde Baru itu apakah bagian dari revolusi? Tidak. Itu konstitusional, kata pendukung Pak Harto. Ada supersemar, yang tanggal 11 maret kemarin sudah dilupakan. Jatuhnya Pak Harto juga bukan revolusi? Pak Harto bukan jatuh, tapi legowo mengundurkan diri. Kata para pejabat penggantinya. Tidak, Pak Harto dipaksa mundur, dan kamilah yang memaksanya mundur, alias menjatuhkannya, kata aktifis 98. Terserahlah.

Yang pasti itu bukan revolusi. Menganut teorinya Sztompka, ada 5 ciri revolusi. Pertama, dampaknya luas. Kedua, radikal dan fundamental, karena sampai ke akar budaya, sistem dan cara berpikir. Ketiga, terjadi tiba-tiba dan mendadak. Sangat cepat dan tak terprediksi, apalagi direncanakan. Keempat, melibatkan emosi dan intelektual rakyat secara menyeluruh. Kelima, kentara dan akan sangat dikenang.

Dengan lima syarat ini, maka kejatuhan Orde Lama, Orde Baru, bahkan Gusdur bukan akibat revolusi. Kasus pertama, ada yang menyebutnya “putsch” pengambil alihan oleh tentara. Untuk tragedi kedua, ada yang menyebut coup, atau kudeta istana oleh sejumlah orang yang memanfaatkan gerakan mahasiswa 98. Sah-sah saja. Namanya juga berteori. Khusus Gusdur, mungkin lebih pas disebut perlawanan kelompok subordinat. Apapun itu, yang jelas bukan revolusi. Berarti di Indonesia belum pernah terjadi revolusi? Sedang diupayakan: namanya “Revolusi Mental“. Sampai disini jangan sekali-kali berani memisahkan dua kata ini. Karena akan jauh beda arti dan konsekuensinya.

Revolusi mental itu artinya perubahan mental secara fundamental, cepat dan berpengaruh secara luas terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa. Secara teoritis, kira-kira begitu. Gak tahu, sama tidak dengan apa yang dimaksudkan Pak Jokowi.

“Revolusi Mental” adalah sebuah slogan yang di tahun 2014 benar-benar memberi harapan rakyat. Rakyat menunggu. Presiden baru, harapan baru. Sebuah harapan akan terjadinya ledakan perubahan yang luar biasa untuk bangsa ini. Apalagi setelah dijanjikan akan dibentuk kabinet kerja, kedaulatan pangan, tidak hutang luar negeri, lapangan kerja berlimpah, subsidi untuk rakyat ditambah dan lain-lain, dan lain-lain. Banyak sekali. Setidaknya ada 66 janji politik yang luar biasa dan aduhai. Itulah ikhtiar program untuk mensukseskan “Revolusi Mental“

Apa yang dijanjikan presiden betul-betul sangat menggiurkan. Harapan rakyat membumbung tinggi. Langkah awal Jokowi membentuk kabinet kerja yang mayoritas diisi dari orang-orang profesional semakin meyakinkan. Simpati rakyat naik. Pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah, khususnya daerah tertinggal menjadi kabar gembira.

ADVERTISEMENT

Namun semua berubah ketika satu persatu menteri dari kalangan profesional diganti dan diisi oleh orang-orang partai. Rakyak mulai was-was. Tidakkah orang-orang partai juga profesional. Tidak perlu didikotomikan antara orang partai dan non partai. Yang penting mereka bisa bekerja secara profesional. Alasan klise para politisi.

Yang jelas, kabinet kerja telah berubah jadi kabinet koalisi. Intinya, terjadi bagi-bagi kursi untuk memperkuat posisi bergaining pemerintah. Realitas memaksa penguasa menghadapi banyak tekanan. Dalam situasi ini, keadaan berubah tanpa mampu lagi dikontrol dan diantisipasi. Memang tak mudah menghadapi lingkaran mafia berpengalaman dan punya celah menekan. Situasi ini akan dihadapi oleh semua kepala negara, dimanapun berada.

Seiring berjalannya waktu, hutang negara semakin besar, subsidi untuk rakyat terus dipangkas, impor bahan pangan tak berhenti, lapangan kerja diambil asing dan aseng dengan gaji jauh lebih besar dari penduduk. Menyisakan para pengangguran penduduk negeri yang semakin kesulitan hidup. Penguasa diduga malah asyik terlibat aktif dalam pesta demokrasi di daerah-daerah. Aparatpun dicurigai tidak netral. Sampai publik sempat menanyakan mengapa istana menjadi tempat persiapan pilpres. Sarana publik digunakan untuk urusan privat.

Akhirnya, rakyat bertanya: dimana revolusi mental itu berada? Banyak yang mulai apatis. Lalu muncul gerakan: “2019 Ganti Presiden”. Ide Mardani Ali Sera ini disambut kelompok ABJ (Asal Bukan Jokowi) yang semakin besar jumlahnya. 65-68% rakyat Indonesia ingin presiden baru. Mereka kecewa dan tidak percaya lagi, karena  “Revolusi Mental” tak kunjung datang membawa bukti.

 

TAGS : Revolusi Mental Jokowi

This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin

Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/30679/Revolusi-Mental-Mimpi-Menanti-Bukti/

ShareTweetSendSharePin
Previous Post

Perusahaan Radio Terbesar di AS Bangkrut

Next Post

Tim Pemantauan Kasus Novel Baswedan Hanya Hasilkan Rekomendasi

Related Posts

Menkes Buka Peluang Vaksinasi Mandiri Lewat Perusahaan Untuk Karyawan
News

Data KPU jadi Basis Data Vaksinasi, Tito Karnavian Apresiasi Menkes

January 25, 2021
PPKM dan Disiplin Prokes Diyakini Bisa Turunkan Penularan Covid-19
News

PPKM dan Disiplin Prokes Diyakini Bisa Turunkan Penularan Covid-19

January 25, 2021
Tetap Terapkan 3M Meskipun Sudah Divaksin
News

Tetap Terapkan 3M Meskipun Sudah Divaksin

January 25, 2021
Next Post

Tim Pemantauan Kasus Novel Baswedan Hanya Hasilkan Rekomendasi

Perusahaan Radio Terbesar di AS Bangkrut

Cagub Maluku Utara, Ahmad Hidayat Mus Jadi Tersangka

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

KAI berencana gunakan GeNose untuk deteksi COVID-19

KAI berencana gunakan GeNose untuk deteksi COVID-19

2 days ago
Selama 6 Jam, Gunung Merapi Semburkan Lava Pijar hingga Belasan Kali

Selama 6 Jam, Gunung Merapi Semburkan Lava Pijar hingga Belasan Kali

3 days ago
BI Janjikan “2 Ramuan Jamu Manis” Dukung Pemulihan Ekonomi Tahun Ini

BI Janjikan “2 Ramuan Jamu Manis” Dukung Pemulihan Ekonomi Tahun Ini

4 days ago
Bank Hana – Allianz Life Indonesia Pasarkan Bancassurance – KRJOGJA

Bank Hana – Allianz Life Indonesia Pasarkan Bancassurance – KRJOGJA

2 days ago
Turunkan Kasus Covid-19 Dengan Disiplin 3M

Lonjakan Kasus di Indonesia Tak Dipicu Mutasi Strain Covid-19

4 days ago
Rekor Baru Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Pecah Lagi!! Presiden Ingatkan Disiplin 3M dan 3T

Nasional Tambah Kasus COVID-19 di Atas 12.500 Orang, Ini Posisi Bali yang Catatkan Rekor Baru

6 days ago
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Highlights

Investor Dalam Negeri Penyelamat Selama Pandemi Covid-19 – KRJOGJA

Data KPU jadi Basis Data Vaksinasi, Tito Karnavian Apresiasi Menkes

PPKM dan Disiplin Prokes Diyakini Bisa Turunkan Penularan Covid-19

Tesla dan BASF Siap Susul CATL dan LG Masuk ke Indonesia

Tetap Terapkan 3M Meskipun Sudah Divaksin

Klungkung Jalankan Perpanjangan PPKM, Jam Malam Dimajukan

Trending

3 Jam Tangan Berdesain Mewah, Cocok Jadi Kado Pilihan Momen Valentine
Lifestyle

3 Jam Tangan Berdesain Mewah, Cocok Jadi Kado Pilihan Momen Valentine

January 26, 2021

JawaPos.com – Perayaan hari kasih sayang atau Valentine tinggal beberapa pekan. Bagi Anda yang berniat memberikan kado...

Toyota Highlander2021 meluncur pertama kali di Eropa

Toyota Highlander2021 meluncur pertama kali di Eropa

January 26, 2021
Revolusi Pariwisata Bermula dari Kebersihan Toilet

Gekrafs Sambut Baik Rencana Sandiaga Uno Ngantor di Bali

January 25, 2021
Investor Dalam Negeri Penyelamat Selama Pandemi Covid-19 – KRJOGJA

Investor Dalam Negeri Penyelamat Selama Pandemi Covid-19 – KRJOGJA

January 25, 2021
Menkes Buka Peluang Vaksinasi Mandiri Lewat Perusahaan Untuk Karyawan

Data KPU jadi Basis Data Vaksinasi, Tito Karnavian Apresiasi Menkes

January 25, 2021
Andalan News – Situs Andalan untuk informasi berita terkini, terbaru, teraktual dan viral

This is an online news portal that aims to share latest Indonesia news, international news, tech, entertainment, lifestyle and automotive. Feel free to get in touch with us!

Recent News

  • 3 Jam Tangan Berdesain Mewah, Cocok Jadi Kado Pilihan Momen Valentine
  • Toyota Highlander2021 meluncur pertama kali di Eropa
  • Gekrafs Sambut Baik Rencana Sandiaga Uno Ngantor di Bali
  • Investor Dalam Negeri Penyelamat Selama Pandemi Covid-19 – KRJOGJA
  • Data KPU jadi Basis Data Vaksinasi, Tito Karnavian Apresiasi Menkes

Subscribe Now

Loading
  • Contact Us
  • Privacy Policy

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • International News
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Entertainment
  • Lifestyle
  • Automotive

© 2020 andalannews.com - All rights reserved!