JawaPos.com – Perdagangan bilateral antara Indonesia dan Belanda selalu menunjukkan angka surplus. Pada 2020, nilai perdagangan bilateral tercatat mencapai USD 3,92 miliar, di mana ekspor Indonesia mencapai USD 3,11 miliar dan impor senilai USD 804,3 juta.
Di sela-sela agenda World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos-Swiss, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte. “Pertemuan Ini digelar untuk membahas hubungan kerja sama ekonomi kedua negara dan situasi global saat ini,” ungkap dia secara tertulis, Jumat (27/5).
Menyoal perdagangan bilateral, Belanda juga merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-11 bagi Indonesia, dengan komoditas utama antara lain minyak kelapa sawit (14 persen), produk kimia (12 persen), kopra dan produk turunannya (6 persen).
Lalu, untuk minyak nabati atau hewani dan produk turunannya (6 persen), minyak bumi (5 persen), cokelat, mentega, lemak dan minyak (3 persen), timah (3 persen), produk alas kaki (2 persen), serta asam dan produk turunannya (2 persen).
“Pada rentang 2016-2021, Belanda menjadi investor terbesar ke-5 dari total 157 negara yang berinvestasi di Indonesia, dengan nilai sebesar USD 9,68 miliar atau 5,43 persen dari total realisasi investasi asing. Investasi terbesar Belanda di Indonesia berada pada sektor listrik, gas, dan air, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi, serta sektor pertambangan,” imbuh dia.
Dalam kaitannya dengan investasi, ia menyampaikan reformasi regulasi terkait investasi di Indonesia. Selain itu juga disampaikan beberapa perhatian khusus terhadap dampak perekonomian akibat situasi geopolitik yang terjadi dan juga peningkatan akses pasar produk Indonesia dan kerja sama kelapa sawit berkelanjutan.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link