JawaPos.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menduga, putra sulungnya Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril mengalami keram saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, Kamis (26/5) lalu. Hal ini mengingat air sungai sangat dingin, karena berasal dari gletser atau lelehan salju di pegunungan.
“Kami menduga ada kram. Karena fisiknya lebih tinggi dari saya, di usia bagus-bagusnya badannya, dia juga hobi berenang dan punya lisensi menyelam pula. Jadi menurut logika fisik harusnya aman-aman saja. Tapi kita enggak pernah tahu, makanya itu disebut musibah,” kata Ridwan Kamil dalam rekaman video, Senin (6/6).
“Usia sedang bagus-bagusnya, hobi berenang, dan ada lisensi menyelam. Makanya secara logika seharusnya aman-aman saja. Tapi inilah namanya musibah, dan setiap musibah kita harus menyampaikan Innalillahi wa Innailihi Rojiun,” sambungnya.
Selama berada di Swiss, Ridwan Kamil mengaku ikut serta melakukan pencariaan dengan menyisir sungai. Setiap harinya, selama 7 hari Ridwan Kamil berjalan 5 hingga 8 kilometer (km), berharap bisa menemukan putra tercinta.
Menurutnya, di Swiss, hukum pencarian orang hilang selama 7 hari secara intensif. Kemudian pencarian masuk status rutin, di mana hanya melakukan pengecekan biasa.
“Nanti status hukumnya satu tahun baru dinyatakan sudah tidak eksis lagi atau bagaimana,” papar Ridwan Kamil.
Editor : Kuswandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link