Ilustrasi perang (foto: Reuters)
Washington – Penelitian Brown University terbaru mengungkapkan bahwa sejak Amerika Serikat (AS) meluncurkan perang teror pada 11 September 2011, sudah hampir setengah juta orang tewas.
Proyek penelitian Universtas Brown atas biaya perang yang dirilis pada Sabtu (10/11) hanya melacak jumlah total kematian yang ada di Irak, Afghanistan, dan Pakistan berada di antara 480.000 dan 507.000 orang.
Dari jumlah kematian ini, 65.000 berada di Pakistan, 147.000 berada di Afghanistan, dan 268.000 – 295.000 berada di Irak.
Penelitian ini tidak memasukkan lebih dari 500.000 kematian dalam perang di Suriah, yang juga dimasuki AS pada 2014. Juga tidak termasuk jumlah kematian akibat perang mengambil alih Mosul dan kota-kota lain di Irak dari ISIS, di mana mungkin puluhan ribu warga sipil tewas.
Laporan itu menyadari bahwa penghitungan itu tidak lengkap. Namun hasilnya bisa memberi gambaran perkiraan korban jiwa dalam perang selama ini.”
“Hasil terbaru ini membuka dahsyatnya dampak perang 17 tahun belakangan bagi kemanusiaan,” tulis laporan tersebut, dilansir Anadolu.
Sementara sebagian orang mungkin melihat intensitas perang tengah berkurang, tetapi jumlah kematian warga sipil di Afganistan pada 2018 menjadi salah satu yang tertinggi dalam perang.
“Penting bagi pembuat kebijakan dan yang lain untuk melihat efek dan implikasi dari perang ini bersama-sama, karena mereka begitu saling terkait,” kata Neto Crawford, penulis studi tersebut.
TAGS : Hasil Penelitian Brown University Perang Teror
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/43704/Riset-Perang-AS-Lawan-Teror-Tewaskan-500-Ribu-Juta-Orang-/