Rizal Ramli
Jakarta – Nobel perdamaian tokoh Myanmar Aung Saan Su Kyi harus segera dicabut. Sebab, pembantaian terhadap warga muslim Rohingya oleh pemerintahan Saan Su Kyi sudah keji melampaui batas dan tidak punya toleransi.
Mantan Menko Maritim Rizal Ramli mengatakan, di balik kemegahan simbol peraih nobel, ternyata Su Kyi tidak toleran dan dinilai melanggar HAM.
“Oleh sebab itu Nobel Perdamaian baginya harus dicabut. Maka dengan sangat menyesal saya mendesak agar hadiah Nobel Suu Kyi dicabut dan persona nongratakan Dubes Myanmar di Jakarta,” kata Rizal, melalui rilisnya, Jakarta, Senin (4/9).
Rizal menyatakan, sangat menyesalkan dan prihatin dengan tragedi kemanusiaan Rohingya dan sangat kecewa atas sikap Suu Kyi yang tak peduli atas tragedi kemanusiaan Rohingya ini.
“Masyarakat internasional sudah mendesak Suu Kyi agar menghentikan genosida itu, tapi hingga saat ini saya melihat dia membiarkan semuanya terjadi,” tegasnya.
Rizal menegaskan, hingga saat ini pemerintah Myanmar seakan tutup telinga. Termasuk Aung San Suu Kyi, pemimpin Myanmar sekaligus seorang peraih Nobel Perdamaian.
“Padahal, telah banyak negara mengecam kejadian ini. Bila mereka tetap tutup telinga maka gaung suara untuk mencabut gelar yang diberikan kepada Suu Kyi akan semakin keras,” tegasnya.
TAGS : Rohingya Myanmar DPR Kejahatan Kemanusiaan Rizal Ramli
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/21230/Rizal-Ramli-Minta-Nobel-Perdamaian-Saan-Su-Kyi-Dicabut/