DENPASAR, BALIPOST.com – Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. BPR Lestari Bali diselenggarakan pada Selasa (26/1). Dalam RUPS yang diselenggarakan secara online ini, dipaparkan kinerja BPR Lestari Bali yang berhasil mencatatkan posisi aset Rp 6,4 triliun, tumbuh positif sebesar Rp 213 miliar atau 3,5% dari posisi tahun lalu.
Sementara perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 150 miliar turun Rp 27 miliar atau -15,2% dari posisi tahun lalu. “Size bisnisnya tetap tumbuh, walau pertumbuhan asetnya tidak signifikan dibanding tahun sebelumnya. Namun tahun 2021 ini kami targetkan pertumbuhan size bisnisnya akan kembali on the track, begitu juga dengan growth labanya,” ungkap Pribadi Budiono, Direktur Utama BPR Lestari Bali.
Pada RUPS tahun ini juga dilakukan pergantian komisaris. Pengunduran diri Eddy Ateng dan pengangkatan Yohanes Santoso Wibowo sebagai komisaris independen. Yohanes Santoso Wibowo merupakan mantan Deputi Komisioner OJK. “Pak Eddy Ateng tetap menjadi pemegang saham perseroan, kami juga sangat senang Pak Santoso bergabung. Pengalaman beliau sangat kami butuhkan untuk membangun perseroan ini,” ungkap Alex P. Chandra, Chairman BPR Lestari Group.
Pertumbuhan positif juga dibukukan oleh beberapa BPR di bawah naungan BPR Lestari Group. Secara group tercatat pencapaian aset sebesar Rp 7,4 triliun, tumbuh Rp 369 miliar atau 5,2% dari akhir tahun lalu.
Sebagai informasi, terdapat 7 BPR di bawah naungan BPR Lestari Group yang tersebar di Pulau Bali dan Jawa antara lain BPR Lestari Bali (Denpasar), BPR Lestari Jatim (Malang), BPR Lestari Jateng (Solo), BPR Lestari Jabar (Bekasi), BPR Lestari Banten (Tangerang), BPR Lestari Jakarta (Jakarta Barat), dan BPR Lestari Jogja (Yogyakarta).
“Tantangan besar rasanya sudah lewat, 2021 kita bisa fokus menggenjot bisnisnya” tutup Alex. (Adv/balipost)
Credit: Source link