Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: AP)
Washington – Presiden Donald Trump mengaku “sangat khawatir” Rusia akan mencari cara untuk mencampuri pemilihan umum tengah jabatan pada November ini untuk menguntungkan Partai Demokrat.
“Berdasarkan fakta bahwa tidak ada Presiden yang lebih keras kepada Rusia dibandingkan saya, mereka akan mencoba lebih keras untuk Demokrat,” ujar Trump, yang berasal dari Partai Republik, melalui Twitter. “Mereka pastinya tak menginginkan Trump!”
Meski, tak jelas apa tepatnya informasi yang mendasari spekulasi Trump.
Trump menghadapi gelombang protes atas caranya dalam melakukan pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, terutama ketika dia tampak memihak Putin ketimbang komunitas intelijen AS soal campur tangan Rusia dalam pemilu 2016 untuk memenangkan Trump.
Komunitas intelijen AS secara terbuka menyatakan pada Januari 2017 bahwa Rusia melakukan kampanye menyeluruh untuk memengaruhi pemilu dan membuat nominiasi dari Partai Demokrat kala itu, Hillary Clinton, kalah.
Trump mengingkari pernyataan pertamanya setelah kembali ke Washington, hanya untuk kemudian mengubah kembali pikirannya dalam sederet pernyataan yang membingungkan.
Saat ditanya oleh reporter apakah dirinya merasa Rusia adalah ancaman, Trump dengan singkat menjawab, “Tidak.” Gedung Putih belakangan berkata Trump bukannya menjawab pertanyaan reporter tersebut, namun menolak menjawab semua pertanyaan tentang Rusia.
Putin mengakui dalam pertemuannya dengan Trump bahwa dia memang lebih menyukai kandidat Partai Republik tersebut karena Trump “satu-satunya yang mau menormalisasi hubungan dengan Rusia,” namun terus bersikukuh mengatakan Kremlin tak mencampuri hasil pemilu 2016.
Saat ini, Capitol Hill sedang membahas rancangan undang-undang yang akan mengganjar Rusia dengan sanksi tambahan dari AS jika terbukti ikut campur dalam pemilihan umum mendatang. (aa)
TAGS : Amerika Serikat Rusia Donald Trump
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/38287/-Rusia-Disebut-Bantu-Demokrat-saat-Pemilu-November/